Karaoke Hingga Saur Keliling Berpotensi Konflik Sosial Dibahas di Rakor Tim Terpadu

Arif F
Kabag Ops Polres Grobogan AKP Sucipto menyampaikan upaya pencegahan konflik sosial menjelang dan selama Bulan Ramadan di Gedung Riptaloka, Selasa (21/3/2023). (Arif F)

GROBOGAN,iNewsMuria.id-Permasalahan kafe karaoke, membangunkan saur keliling hingga takbir keliling menjadi pembahasan menarik dalam Rakor Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial dengan tema, Cipta Kondisi Jelang Ramadan, di Gedung Riptaloka, Selasa (21/3/2023).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Bupati Grobogan Bambang Pujiyanto, Kepala Badan Kesbangpol Daru Wisakti, Asisten Pemerintahan Mokamad, Kabag Ops Polres AKP Sucipto, Kasat IPP AKP Joko Susilo, Kasi Intel Kejari, Frengki Wibowo dan Kasi Ops Kodim 0717/Grobogan.

Kegiatan tersebut juga menghadirkan perguruan silat yang ada di Kabupaten Grobogan, komunitas otomotif mulai mobil hingga motor. Tokoh agama, organisasi masa, hingga karang taruna.  

Pada kesempatan itu AKP Sucitpo mengatakan bahwa Kapolres Grobogan telah membuat kebijakan bahwa kafe, karaoke tutup selama bulan Ramadan. Para pengusaha dan pengelola tempat hiburan juga sudah diundang ke Polres Grobogan terkait hal itu.

"Yang terpenting adalah masyarakat ikut mengawasi apabila nanti ada yang nekat buka untuk melaporkan ke kepolisian. Hindari melakukan sweeping nanti akan menimbulkan konflik. Pengusaha dan pengelola karaoke juga harus menaati," kata AKP Sucipto.

Kemudian mengenai petasan, AKP Sucipto juga mengatakan hal itu dilarang. Biasanya ada warga yang nekat membuat petasan kendati sudah ada korban jiwa dan luka. Peran serta masyarakat untuk memberikan informasi jika ada warga sekitar yang membuat petasan sangat dibutuhkan.

Salah satu peserta Rakor, Ketua Karang Taruna Grobogan, Kurniawan menanyakan mengenai kegiatan membangunkan saur keliling dan takbir keliling di malam Lebaran apakah diizinkan. Selain itu mengenai bahaya narkoba, Polres diminta rajin memberikan sosialisasi.

Menanggapi hal itu, Kabag Ops Sucipto mengatakan, bahwa sampai saat ini belum ada keputusan mengenai diperbolehkan atau tidak takbir keliling. Kemudian membangunkan saur juga sebaiknya cukup dari masjid atau musala saja.

Kasat IPP AKP Joko Susilo menambahkan mengenai hal tersebut. Bahwa kegiatan takbir keliling sesuai arahan dari Polda Jateng tidak diizinkan karena rawan konflik. Berkaca tahun lalu terjadi tawuran saat pelaksanaan takbir keliling.

"Sedangkan mengenai saur keliling berpotensi terjadi konflik. Di mana muncul perang sarung antar kelompok. Jadi sarungnya diisi batu diayunkan ke kelompok saur keliling lainnya," ungkap AKP Joko.

Demikian juga mengenai kegiatan komunitas yang akan buka bersama dan bagi takjil, menurut AKP Sucipto sebaiknya dilakukan dengan tertib. Kemudian diharapkan tidak ada konvoi, seperti yang pernah dilakukan salah satu perguruan silat. Karena itu juga rawan konflik.

"Saya harapkan semua memahami hal ini sebagai upaya pencegahan konflik sosial, sehingga pelaksanaan ibadah Puasa selama bulan Ramadan bisa berjalan dengan tenang," katanya.

Hal senada juga disampaikan Kasi Intel Kejaksaan Negeri Grobogan, Frengki Wibowo. Menurutnya kegiatan rakor terpadu seperti ini merupakan upaya pencegahan konflik sosial. Sehingga yang hadir bisa mensosialisasikan ke anggotanya dan juga ke masyarakat.

"Jadi mari kita bersama-sama mencegah munculnya konflik. Saya berharap pada 2023 tidak ada perkara yang masuk ke kejaksaan terkait konflik sosial," tegasnya. 

Dalam kesempatan tersebut, diberikan pula pelatihan safety riding oleh Satlantas Polres Grobogan. Selain penjelasan mengenai keselamatan berkendara, peserta juga ikut mencoba menaiki motor melintasi jejeran tiang.(*) 

Editor : Langgeng Widodo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network