GROBOGAN,iNewsMuria.id - Upaya menggugah minat generasi muda dan perempuan untuk menjadi petani atau terlibat pertanian dilakukan Yayasan Penabulu. Salah satunya dengan menggelar pameran produk ramah lingkungan.
Pameran produk ramah lingkungan hasil program Echo Green dari Yayasan Penabulu yang didanai Uni Eropa tersebut digelar di Hotel Grand Master Purwodadi, Rabu (25/1/2023).
Selain itu dilaksanakan pula lokakarya, di mana keduga kegiatan tersebut mengambil tema, Inisiatif Model Ekonomi Hijau di Sektor Pertanian oleh Kelompok Perempuan dan Generasi Muda.
Ada sejumlah produk yang dipamerkan dalam kegiatan tersebut seperti eco enzyme, pupuk cair, dan asam amino yang seluruhnya dipastikan ramah lingkungan. Hal ini sesuai dengan program Echo Green.
Kegiatan yang digelar Yayasan Penabulu tersebut mendapat apresisasi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Grobogan, Heru Dwi Cahyono, yang hadir mewakili Bupati Grobogan membuka pameran dan lokakarya.
"Produk-produk yang dipamerkan merupakan hasil dari program Echo Green. Salah satunya pupuk yang menggunakan bahan-bahan limbah, seperti sampah. Sehingga menghasilkan produk ramah lingkungan," jelas Heru.
Selain itu melalui program Echo Green, juga telah mendorong munculnya petani muda dan petani perempuan untuk berkecimpung di dunia pertanian organik.
Melalui program tersebut, menurut Heru, Yayasan Penabulu juga memberikan pendampingan petani muda dan petani perempuan di 49 desa yang berada di Kecamatan Godong, Penawangan, dan Karangrayung
Project Manager Program Echo Green Yayasan Penabulu, Jamandi Tiger mengatakan, bahwa program Echo Green sudah dilaksanakan selama tiga tahun sejak Januari 2020. Hari ini merupakan mini closing.
"Untuk itu kami menggelar dua acara sekaligus, pameran dan lokakarya dengan peserta petani muda dan petani perempuan. Lokarya mengangkat konsep ekonomi hijau," ujarnya.
Pihaknya, lanjut Tiger menghadirkan sejumlah pembicara, dari Provinsi Jawa Tengah yakni Bappeda dan Dinas Pertanian. Sedangkan dari Grobogan dari Dinas Pertanian, Bappeda dan Dispermades.
Ada berbagai hal yang dibahas dalam lokakarya tersebut, seperti tantangan bagaimana menggalakan generasi muda dan perempuan untuk menjadi petani. Termasuk tantangan dalam ekonomi hijau.
"Ekonomi hijau dengan petani meramu pupuk sendiri diharapkan bisa meningkatkan ekonomi, karena jika dibandingan pertanian biasa, modal menjadi lebih sedikit. Ini salah satu yang ingin dicapai program Echo Green," kata Tiger. (*)
Editor : Langgeng Widodo
Artikel Terkait