MAKASSAR, iNewsMuria.id – Sebagai salah satu moda transportasi umum, bus biasanya menyediakan toilet yang bisa digunakan untuk buang air kecil maupun besar bagi para penumpang.
Namun, apa yang terjadi pada sebuah bus di Makassar ini terbilang apes dan juga menjijikkan, di mana tiba-tiba saja terdapat kotoran manusia yang jatuh dari bus saat kendaraan tersebut sedang mengisi bahan bakar di pom bensin alias SPBU.
Tak pelak bus itu pun sempat ditahan oleh petugas saat hendak melanjutkan perjalanan. Peristiwa itu terabadikan dalam sebuah video yang dibagikan oleh seorang warganet dan lantas diunggah ulang di akun @makasar_info, Rabu (8/6/2022). Video memperlihatkan sosok petugas keamanan yang menahan bus serta meminta tanggung jawab seluruh individu yang ada di dalamnya.
“Siapa yang berak di sini tanggung jawab. Kalau nggak ada yang ngaku, bus nggak akan jalan,” ucap si petugas dalam video. Saat petugas menaiki dan menanyai penumpang bus, tak satu pun yang mengaku buang air besar (BAB) saat pengisian BBM tersebut. Karena menunggu lama dan bus masih ditahan sehingga tak dapat melanjutkan perjalanan, akhirnya semua penumpang berinisiatif untuk patungan membayar denda agar bus bisa jalan.
“Lagi isi solar tiba-tiba Ta* jatuh dari bus pas di SPBU, akhirnya Bus ketahan dan kena denda dan satu bus gak ada yang ngaku itu Ta* siapa. Baru tau aku ternyata toilet bus langsung jatuh kebawah,” tulis pria pengunggah video sebagai deskripsi. “Akhirnya satu bus patungan buat bayar denda si ta* yang tak bertuan itu karena gak ada yang ngaku. Aku rasa bukan karena gak mau ngaku tapi maluunya itu,” jelasnya.
Spontan saja video itu pun menarik perhatian warganet dan menjadi viral. Berbagai tanggapan diberikan oleh netizen pada kolom komentar dari unggahan akun tersebut.
“Yang berak keringat dingin, auto ingat seumur hidup,” celetuk seorang netizen. “#selamatkanta*,” timpal netizen lain, bercanda. Adapun setelah seluruh penumpang kompak membayar denda yang ditetapkan oleh petugas, bus tersebut dikabarkan sudah diperbolehkan melanjutkan perjalanannya.
Editor : Ade Achmad Ismail