Listrik Sumatra Sebagian Masih Padam Pasca-banjir Dahsyat, Prabowo Ungkap Alasan Ini
JAKARTA, iNewsMuria - Banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, serta Sumatera Barat sejak akhir November 2025 menyebabkan gangguan pasokan listrik massal. Pemerintah melalui PT PLN (Persero) terus berupaya memulihkan infrastruktur, meski tantangan medan berat masih menjadi hambatan utama.
Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa pemulihan listrik belum sepenuhnya dilakukan karena prioritas keselamatan masyarakat. Instalasi yang terendam air berpotensi menimbulkan kecelakaan fatal jika dinyalakan terlalu dini.
"Masih ada beberapa yang berbahaya, karena kabel-kabel kalau lewat air yang masih banjir itu berbahaya. Ini bisa mengakibatkan korban nyawa kalau tidak hati-hati," ujar Prabowo, Senin (15/12/2025). Ia menambahkan bahwa PLN telah bekerja belasan hari di lapangan menghadapi kondisi ekstrem.
Prabowo menyatakan target pemulihan bencana secara keseluruhan rampung dalam 2-3 bulan ke depan. Fokus utama termasuk restorasi akses darat dan listrik di wilayah terisolasi seperti Aceh yang paling parah terdampak.
Pemerintah mengimbau warga tetap waspada terhadap instalasi listrik di area banjir. Hindari kontak langsung dengan kabel atau tiang listrik yang rusak untuk mencegah insiden berbahaya.
Prabowo juga meminta BMKG untuk terus memberikan peringatan dini cuaca ekstrem di kawasan regional. "Sudah banyak warning juga dari PBB, beberapa daerah di kawasan kita memang menghadapi beberapa kondisi perubahan cuaca yang harus kita waspadai," imbuhnya.
Dengan progres pemulihan yang beragam, Sumatera Barat menjadi daerah pertama yang hampir pulih total per 11 Desember 2025. Sementara itu, Aceh masih menjadi prioritas karena kerusakan infrastruktur paling signifikan.
Editor : Arif F