Jembatan Banyuputih–Pendosawalan Ditarget Rampung Akhir Desember, Progres Capai 88 Persen
JEPARA, iNewsMuria.id — Progres rehabilitasi Jembatan Banyuputih–Pendosawalan terus menunjukkan perkembangan signifikan. Hingga saat ini, pengerjaan proyek telah mencapai 88,64 persen dan ditargetkan selesai maksimal pada 27 Desember 2025.
Proyek rehabilitasi jembatan ini tak hanya menjadi akses vital penghubung warga dua desa. Namun juga memudahkan akses orang maupun barang karena baik di Banyuputih maupun Pendosawalan terdapat sejumlah pabrik besar dengan ribuan pekerja. Beberapa di antaranya PT HWI, Kanindo dan lainnya.
Pada Selasa (7/10/2025), Bupati Jepara Witiarso Utomo didampingi Kepala DPUPR Hery Yulianto telah meninjau langsung progres pembangunan jembatan Banyuputih-Pendosawalan.
Kini, Bupati kian optimis jika pembangunan jembatan Banyuputih-Pendosawalan akan rampung tepat waktu dan hasilnya berkualitas.
“Jembatan ini bukan hanya bangunan fisik, tetapi kebutuhan utama masyarakat. Maka saya minta pekerjaan ini dilakukan sebaik mungkin dan selesai sesuai target,” tegas Witiarso, Senin (8/12/2025).
Proyek rehabilitasi jembatan tersebut dikerjakan oleh CV. Tri Jasa Tehnik dengan nilai kontrak sebesar Rp 3.579.397.000.
Berdasar pantauan, badan jembatan sudah jadi, hanya tinggal proses finishing. Tiang penyangga jembatan di kedua sisi juga sudah terlihat kokoh. Namun bagian jalan menuju jembatan dari dua sisi baik Banyuputih maupun Pendosawalan masih dalam proses pengerjaan. Proses pengerjaan akses jalan di dua sisi jembatan ini menggunakan alat berat.
Sebelum direhabilitasi, badan jembatan terbuat dari besi yang beberapa bagiannya terlihat bolong-bolong kecil.
Kini, badan jembatan sudah dicor sepanjang 31,8 meter dengan lebar 6 meter dan lebar efektif 5,5 meter.
Menurut Bupati, keberadaan jembatan ini memiliki peran strategis bagi mobilitas masyarakat, baik dalam urusan pendidikan, aktivitas ekonomi, distribusi barang, hingga akses kesehatan.
Ia juga mengatakan penyelesaian proyek ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan infrastruktur wilayah.
“Akses yang baik akan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan memberikan dampak langsung bagi masyarakat,” ujarnya.
Jembatan Banyuputih–Pendosawalan selama ini menjadi jalur utama masyarakat, terutama pelaku UMKM. Pendosawalan dikenal sebagai salah satu pusat industri fashion muslim seperti baju muslim dan kerudung wanita yang tidak hanya dipasarkan di Jepara, tetapi juga ke berbagai kota di Indonesia.
Dengan rampungnya rehabilitasi jembatan tersebut, pemerintah berharap percepatan ekonomi lokal semakin terasa. Bupati menilai, akses yang baik akan mendukung kualitas sumber daya manusia dan memberi peluang lebih besar bagi generasi muda.
Bupati menambahkan jembatan Banyuputih-Pendosawalan ini akan menjadi penopang penting dalam menggerakkan ekonomi daerah sekaligus membuka akses lebih luas bagi tumbuhnya SDM unggul di Jepara.
"Makanya kita bangun infrastruktur yang berkualitas karena itu juga menunjang sektor pendidikan, kesehatan dan lainnya," tandasnya. (*)
Editor : Arif F