Naiknya Kebutuhan Pokok, Jokowi Sentil Menteri Beri Penjelasan ke Masyarakat: Jangan Cuma Diam!
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2022/04/06/e443d_jokowi.jpg)
JAKARTA, iNews.id – Sebagai suatu hal untuk menunjukkan pejabat negara peduli terhadap kesulitan yang dirasakan masyarakat, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) meminta menteri terkait untuk memberikan penjelasan ke masyarakat mengenai kenaikan harga komoditas yang kini menjadi polemik masyarakat.
Pesan itu disampaikan Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (6/4/2022).
Presiden pun menyinggung polemik minyak goreng yang menurutnya hinga sampai saat ini tidak ada penjelasan dari menteri terkait selama empat bulan.
"Jangan sampai kita ini seperti biasanya dan tidak dianggap oleh masyarakat tidak melakukan apa-apa. Tidak ada statement, tidak ada komunikasi, harga minyak goreng sudah 4 bulan, tidak ada penjelasan apa-apa, kenapa ini terjadi," ucap Presiden.
Tak hanya tentang minyak goreng, mantan Walikota Solo itu juga menyentil mengapa para menterinya tak ada penjelasan terkait harga Pertamax yang naik. Dia menegaskan, para menteri haruslah memiliki empati atas kesulitan yang dihadapi masyarakat.
"Pertamax, menteri juga tidak memberikan penjelasan apa-apa mengenai ini, hati-hati. Kenapa Pertamax, diceritain dong kepada rakyat ada empati kita gitu lho," ucapnya.
"Tidak ada yang berkaitan dengan energi, itu tidak ada. Itu lah yang namanya memiliki sense of crisis tinggi," ujarnya.
Kepala Negara, lebih dalam mengingatkan pada seluruh jajarannya harus bisa menyampaikan, mengenai kebutuhan pokok lain, seperti harga kedelai hingga beras. Jokowi pun kembali menegaskan agar para menteri untuk bekerja secara detil, agar menepis anggapan bahwa pemerintah benar-benar kerja untuk rakyat.
"Saya minta ini yang berkaitan dengan kebutuhan pokok, dirumuskan betul, tidak hanya urusan minyak goreng, tapi dilihat satu persatu urusan beras seperti apa, kedelai nanti seperti apa, gandum nanti seperti apa. Kalau kerja enggak detail, kerja enggak dilihat betul, dan kita ini diam semuanya enggak ada statement. Hati-hati, dianggap kita ini enggak ngapa-ngapain, enggak kerja," ungkapnya.
Editor : Achmad Fakhrudin