Apresiasi Kejagung Tindak Kasus Pertamina, Mahfud MD : Pasti Sudah Izin Presiden

SOLO,iNEWSMURIA.ID-MANTAN Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI Mahfud MD mengapresiasi Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam menindak kasus korupsi di tubuh Pertamina.
"Pemerintah telah bekerja dengan baik dalam hal itu," kata Mahfud MD kepada wartawan usai menjadi pembicara dalam seminar nasional bertajuk "Autocratic Legalism" di Universitas Slamet Riyadi Surakarta, Kamis (27/2/2025).
Namun, lanjut Mahfud MD, Kejaksaan Agung tidak akan seberani itu kalau tidak dapat izin dari presiden. Maka pihaknya juga apresiasi presiden membiarkan Kejaksaan Agung bekerja.
"Apapun motif yang ada di balik pengungkapan kasus korupsi tersebut, menurut saya, yang terpenting adalah hukum tegak," kata guru besar Universitas Gajah Mada itu.
"(Apa yang dilakukan Kejagung) tu permulaan dari langkah selanjutnya yang akan dilakukan dan perlu dilakukan oleh presiden. Kita tunggu," ucap mantan ketua Mahkamah Konstitusi tersebut
Selain itu, pihaknya juga meminta masyarakat tidak terus berpikir buruk soal pemerintah karena pengungkapan kasus ini merupakan bukti bahwa pemerintah bekerja dengan baik.
"Apalagi sekarang ini Kejagung sudah bisa masuk menangkap Dirjen di Kementerian Keuangan, kemudian masuk ke ESDM, macam-macam yang sudah dilakukan Kejagung, kita apresiasi," sambung Mahfud.
"Saya harap KPK dan Kepolisian melakukan hal yang sama tapi bersinergi, bukan rebutan atau bersaing. Sinergi saja bahwa semuanya ingin memberantas korupsi," pungkasnya.
Rektor Unisri Surakarta Prof Dr Sutoyo mengatakan, sebagai lembaga akademik, tentu saja Unisri akan mengkritisi kasus-kasus hukum yang terjadi di masyarakat, tidak terkecuali kasus korupsi di Pertamina.
"Saya kira seminar ini juga bagian dari itu, sekaligus pembelajaran bagi masyarakat," kata Prof Dr Sutoyo.
Hal yang sama juga disampaikan Dekan Fakultas Unisri Surakarta Dr Dora Kusumastuti. "Makanya kita menghadirkan tokoh dan pakar hukum yang sangat kompeten seperti Prof Dr Mahfud MD, Prof Dr Adi Sulistiyono, dan Prof Dr Aidul Fgitriciada," kata Dr Dora.(*)
Editor : Langgeng Widodo