Disorot PWI, Diskominfo Grobogan Tamasya Ke Jakarta Saat Presiden Instruksikan Efisiensi Anggaran

GROBOGAN,iNewsMuria.id – Kontras, ketika Presiden Prabowo instruksikan efisiensi anggaran, Dinas Kominfo justru Grobogan tamasya dengan label pers tur ke Jakarta dan Bogor.
Rombongan berangkat pada Selasa (25/2/2025) malam sekira pukul 23.00 WIB, rencana akan mengunjungi sejumlah objek dan kembali ke Grobogan, Jumat (28/2/2025).
Dalam undangan yang diterima awak media menyebutkan kegiatan tersebut dalam rangka meningkatkan SDM, khususnya di bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik.
Namun dalam Rundown Infokom disebutkan kunjungan ke Museum Nasional Indonesia atau Museum Gajah dan rafting di Sungai Cisadana Bogor.
Penasihat PWI Grobogan yang juga wartawan senior, Taslim Hadi menyebut apa yang dilakukan Diskominfo Grobogan tidak mengindahkan Surat Edaran atau SE Mendagri.
Seharusnya sesuai namanya Diskominfo sudah tahu ada SE Mendagri. Karena beleid tersebut merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 terkait efisiensi anggaran.
Taslim juga mengaku dirinya diundang Kepala Diskominfo Grobogan melalui pesan Whatsapp sekira pukul 19.00 WIB yang mengabarkan rombongan pers tur berangkat Selasa pukul 23.00 WIB
"Diberitahu pukul 19.00 WIB diajak berangkat pukul 23.00 WIB. Jangan-jangan undangan tersebut sebagai antisipasi kalau bupati dapat laporan wartawan. Jadi sebagai dasar Diskominfo bahwa semua wartawan sudah diundang," ujar Taslim.
Sedangkan Wakil PWI Grobogan II Zulkifli Fahmi menambahkan, pemerintah daerah seharusnya tawaduk dengan apa yang menjadi instruksi dari pusat terkait efisiensi anggaran ini.
Apalagi, lanjut Zulkifli, Kabupaten Grobogan masih memiliki banyak PR (pekerjaan rumah) seperti perbaikan infrastruktrur hingga pengentasan kemiskinan.
"Pos anggaran seperti kegiatan press tour, seharusnya bisa dialihkan untuk hal-hal yang mengarah pada kebijakan pro rakyat. Kami yakin, teman-teman jurnalis juga akan memahaminya jika anggaran itu betul-betul dialihkan untuk kegiatan yang pro rakyat," jelasnya.
Sementara Kepala Diskominfo Grobogan Mudzakir Walad mengatakan terkait efisiensi anggaran, memang ada pemotongan 50 persen anggaran. Namun, presstour tetep dijalankan.
“Iya mas ada pemotongan 50 persen, presstour tetep jalan. Yang kita efisienkan (itu) peningkatan kapasitas untuk pegawai Kominfo, kita refokusing/hilangkan,” jelas Kepala Diskominfo Grobogan.(*)
Editor : Arif F