get app
inews
Aa Text
Read Next : Ndongeng Soal Hitler di Seminar Unisri Solo, Mahfud MD : Dia Semula Terpilih Secara Demokratis

Layanan Konseling Pernikahan dengan Teknik Dialectical Behavior Therapy (DBT) di Wonosegoro

Senin, 20 Mei 2024 | 07:42 WIB
header img
Kantor Kecamatan Wonosegoro, Boyolali.

BOYOLALI,iNewsmuria.id-Dalam upaya mewujudkan keluarga harmonis dan sejahtera, Kecamatan Wonosegoro memperkenalkan layanan konseling pernikahan yang mengadopsi teknik Dialectical Behavior Therapy (DBT) bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH).

Berkolaborasi dengan salah satu dosen Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP UNISRI Surakarta, Ahmad Jawandi, layanan itu bertujuan untuk membantu pasangan suami-istri dalam meningkatkan komunikasi, mengelola emosi, serta menyelesaikan konflik dengan cara yang lebih efektif dan sehat, demi tercapainya keluarga yang harmonis.

Dialectical Behavior Therapy (DBT) adalah pendekatan terapi psikologis yang dikembangkan oleh Marsha Linehan, yang berfokus pada pengelolaan emosi, peningkatan keterampilan interpersonal, serta kemampuan untuk menangani stres dalam situasi kehidupan sehari-hari. 

Teknik ini akan diterapkan dalam konseling pernikahan untuk membantu pasangan dalam mengidentifikasi dan mengubah pola-pola perilaku yang dapat merusak hubungan mereka, serta membangun keterampilan komunikasi yang lebih baik.

Melalui layanan konseling pernikahan ini, KPM PKH di Kecamatan Wonosegoro diberi pemahaman dan latihan dalam empat komponen utama DBT. Yaitu kesadaran (mindfulness), pengendalian emosi (emotion regulation), toleransi terhadap ketidaknyamanan (distress tolerance), dan keterampilan interpersonal.

"Ini diharapkan dapat membantu pasangan untuk lebih memahami diri mereka sendiri dan pasangannya, mengurangi ketegangan, serta meningkatkan kualitas hubungan dalam rumah tangga," Ahmad Jawandi, belum lama ini.

Pentingnya keberhasilan dalam menciptakan keluarga yang harmonis di tengah tantangan kehidupan sehari-hari menjadi fokus utama layanan ini.

“Keluarga yang harmonis tidak hanya berdampak positif pada hubungan antar individu dalam rumah tangga, tetapi juga pada perkembangan anak-anak yang ada dalam keluarga tersebut. Dengan adanya konseling berbasis DBT, diharapkan keluarga penerima manfaat PKH dapat memperkuat ikatan emosional, mengurangi konflik, dan menciptakan lingkungan yang lebih stabil bagi anak-anak,” tandasnya.

Pelaksanaan konseling pernikahan ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi keluarga KPM PKH, tetapi juga menjadi model bagi penerapan teknik psikologi dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga secara umum. dilaksanakan oleh tenaga terlatih yang memiliki pengalaman dalam DBT serta konseling keluarga.

Dengan adanya layanan ini, Kecamatan Wonosegoro berkomitmen untuk terus mendukung kesejahteraan sosial keluarga, serta memberikan kesempatan bagi setiap pasangan untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam mengenai hubungan yang sehat dan penuh kasih sayang.(*)

Editor : Langgeng Widodo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut