SOLO, iNewsMuria.id - Ribuan anggota Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) dari seluruh penjuru Indonesia menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) yang digelar di Diamond Convention Hall, Kota Solo, pada Selasa, 14 Januari 2025.
Munas ini mengusung tema "Sinergi Perpadi dengan Pemerintah untuk Mewujudkan Swasembada Pangan Nasional", dengan agenda utama memilih ketua baru dan mengonsolidasikan strategi organisasi.
Salah satu sesi penting dalam Munas adalah diskusi bersama petinggi Bulog terkait kebijakan terkini pemerintah, termasuk penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah petani menjadi Rp 6.500 per kilogram, naik Rp 500 dari sebelumnya.
Ketua Perpadi, Sutarto Alimoeso, mengakui bahwa kenaikan HPP ini memberikan tantangan tersendiri bagi para pelaku usaha penggilingan padi.
"Kenaikan harga ini tentu memengaruhi operasional kita, terutama terkait modal yang harus ditambah. Namun, keputusan pemerintah ini harus kita sikapi dengan strategi yang lebih baik," ujar Sutarto.
Ia menekankan pentingnya pengelolaan biaya secara efisien dan pemilihan kualitas gabah terbaik untuk memenuhi kebutuhan cadangan pemerintah.
“Rendemennya akan lebih baik jika kita fokus pada kualitas. Jadi, perlu trik dan strategi untuk mengatasi pembengkakan biaya ini,” jelasnya.
Sutarto juga menyoroti peran penting penggilingan padi dalam rantai distribusi pangan nasional.
"Ada tiga elemen penting dalam swasembada beras, yaitu petani, penggilingan padi, dan distributor hingga ke konsumen. Perpadi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari upaya ini," ungkapnya.
Dalam Munas ini, revitalisasi penggilingan padi menjadi salah satu isu utama untuk meningkatkan kualitas hasil dan menunjang target swasembada.
Hadir pula dalam Munas, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, yang memberikan dukungan penuh kepada Perpadi.
Dalam sambutannya, Rachmat menyebut Perpadi sebagai ujung tombak dalam pengelolaan sektor perberasan nasional.
"Perpadi adalah contoh swadaya yang mampu menumbuhkan organisasi, meningkatkan perberasan, dan mendukung swasembada pangan," ujar Rachmat.
Ia mengajak seluruh anggota Perpadi untuk berkolaborasi, berinovasi, dan terus semangat dalam mendukung swasembada pangan nasional.
"Dengan kolaborasi, inovasi, dan semangat juang yang luar biasa, mari kita jadikan beras Indonesia simbol pangan berkualitas yang ramah lingkungan serta kebanggaan nasional," tandasnya.
Munas Perpadi kali ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha perberasan dalam mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan.
Langkah revitalisasi yang akan didorong, serta peningkatan kualitas penggilingan padi, menjadi elemen penting dalam mencapai target ini. (*)
Editor : Langgeng Widodo