Walaupun akhirnya kalah dalam Perang Jawa, 1825-1830, tetapi semangat perjuangan yang dialirkan Pangeran Diponegoro tidak pernah kalah sedikitpun dari para laskar perjuangan yang pernah bersamanya, termasuk Kiai Umar Semarang. Makanya, suatu ketika Kiai Sholeh Darat akan diberi hadiah banyak harta benda oleh Belanda.
Pengaruh besar KH Sholeh Darat menjadi “tanda tanya” dalam diri pasukan Belanda. Hadiah itu untuk membujuk Kiai Sholeh Darat bisa kompromi dan bahkan bisa masuk barisan Belanda. Karena mendapatkan “penghinaan” atas perjuangan yang sudah dilakukan, Kiai Sholeh Darat mengubah bongkahan batu di sampingnya menjadi emas di hadapan utusan Belanda. Tentu saja, utusan Belanda kaget, takut dan sesegera mungkin meninggalkan KH Sholeh Darat.
Karomah yang langsung ditampakkan di hadapan Belanda ini membuat KH Sholeh Darat makin berpengaruh saat itu, sehingga Belanda tidak berani seenaknya dalam mempermainkan rakyat, apalagi kaum santri. Karena karomah yang terlihat ini pula KH Sholeh Darat banyak menangis.
Editor : Ade Achmad Ismail