get app
inews
Aa Text
Read Next : Dukung Program Ekonomi Hijau, Tim PKM Universitas Sahid Surakarta Sumbang Reaktor Biogas

TIM PKM Universitas Sahid Surakarta Berdayakan Rendan Karanganyar

Kamis, 19 September 2024 | 14:11 WIB
header img
TIM PKM Universitas Sahid Surakarta memberdayakan relawan Karangpandan (Rendan) Karanganyar.

KARANGANYAR,iNewsMuria.id-Banyaknya kasus cidera yang dialami masyarakat oleh karena bencana, kecelakaan maupun penyakit serta semakin tingginya kebutuhan masyarakat akan akses kesehatan menjadikan keberadaan relawan sangat dibutuhkan, selain tenaga medis dan paramedis.

Karena itu para relawan harus memiliki kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan yang mumpuni, selain memiliki kendaraan operasional seperti ambulan.

Nah, berangkat dari situ tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Program Studi Keperawatan Universitas Sahid Surakarta  melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertema “Pengembangan Relawan Ambulan Tangguh Untuk Meningkatkan Pelayanan Pada Masyarakat dengan Kegawatdaruratan Penyakit dan Trauma”.

Kegiatan yang diketuai Sutrisno itu adalah satu dari lima proposal pengabdian dari Usahid Surakarta yang lolos didanai  Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Pengabdian yang dilaksanakan pada 7-8 September 2024 itu bermitra dengan relawan Karangpandan (Rendan) Karanganyar. Relawan Karangpandan merupakan kelompok masyarakat yang mengabdikan diri membantu masyarakat secara luas di area Kecamatan Karangpandan Karanganyar, bahkan hingga menjangkau ke wilayah di luar Kabupaten Karanganyar.

"Kegiatan yang melibatkan tiga dosen dan dua mahasiswa ini dilaksanakan untuk pengembangan para relawan sehingga kapasitas relawan meningkat," kata Sutrisno, ketua tim PKM.

Dalam kegiatan ini, sekitar 20-an relawan diajarkan dan diajak diskusi aktif oleh para dosen pengabdi yang terlibat. Dua poin penting dalam kegiatan ini adalah para relawan diajarkan bagaimana teknik melakukan pertolongan cidera pada masyarakat dengan metode PRICE (Protection, Rest,Ice,Compression, Elevation). Metode ini adalah metode sederhana yang efektif pada kasus-kasus cidera yang dialami masyarakat.

"Sebelum kegiatan dan setelah kegiatan pelatihan, para relawan melakukan ujian pre test dan post test untuk menilai seberapa jauh mereka menguasai tema pelatihan," jelasnya.

Dalam kegiatan itu relawan diajarkan bagaimana melakukan proteksi pada area cidera, pentingnya mengistirahatkan anggota tubuh yang cidera, penggunaan kompres es, penggunaan perban elastis untuk menekan area cidera dan bagaimana cara meninggikan area cidera sehingga mampu menurunkan nyeri dan pembengkakan.

Tema kedua adalah penanganan kegawatdaruratan penyakit henti napas dan henti jantung dengan tindakan Basic Life Support. Ini merupakan tindakan bantuan hidup dasar yang harus dimiliki oleh para relawan baik relawan lama maupun yang baru bergabung.

Di situ, tim pengabdi memberikan materi dan juga mendemonstrasikan secara langsung dengan menggunakan manikin bagaimana melakukan bantuan hidup dasar pada kejadian henti napas/henti jantung.

Peserta kegiatan tampak antusias merefresh kembali kemampuan dan keterampilan meraka dalam melakukan pertolongan pada korban menggunakan beberapa peralatan yang sudah disiapkan oleh tim.

Pada akhir kegiatan, Tim PKM menyerahkan beberapa alat tepat guna yang mendukung aktifitas pekerjaan para relawan di lapangan. Yakni, 5 tabung  oksigen dan kelengkapanya, 5 tas emergency berserta isinya, 5 perlengkapan spalk komplit, 5 alat baging, sarung tangan dan beberapa perlengkapan yang lain.

"Kegiatan ini akan dilanjutkan dan masih akan diteruskan hingga beberapa minggu bahkan bulan mendatang," kata Sutrisno. (*)

Editor : Langgeng Widodo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut