GROBOGAN,iNewsMuria.id - Kabar penemuan mayat bayi terbungkus kain kafan di aliran Sungai Lusi, Desa Jono, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, gegerkan warga pada Senin (29/7/2024).
Bahkan pihak kepolisian baik dari Polsek Tawangharjo, Resmob dan Tim Inafis Polres Grobogan langsung mendatangi lokasi penemuan di dampingi Kades Jono Eka Winarna.
Tim kesehatan dari Puskesmas Tawangharjo pun ikut mendatangi lokasi penemuan diduga mayat bayi terbungkus kain kafan di Sungai Lusi. Bahkan warga pun ikut memadati lokasi.
Petugas pun langsung melakukan pemeriksaan dengan membuka kain kafan yang sudah lusuh tersebut. Terlihat seperti rambut warna hitam menyembul dari dalam kain kafan yang ditali.
Betapa terkejutnya anggota polisi dan TNI serta petugas kesehatan bersama masyarakat ketika kain kafan terbuka seluruhnya. Ternyata isi kain kafan tersebut bukan mayat bayi, namun dua ekor ayam dan satu ekor mentog.
Bungkusan ayam cemani dan mentog yang semula diduga mayat bayi di Jono, Kecamatan Tawangharjo, Grobogan, akhirnya dibakar. (Arif Fajar)
Diduga Sesajen
Kades Jono Eka Winarna yang berada di lokasi pun menjelaskan awal penemuan kain kafan diduga berisi mayat bayi tersebut. Yakni bermula dari warga yang sedang mencari udang di Sungai Lusi.
"Jadi ada dua bungkusan, ketika dilihat ada hitam-hitam seperti rambut sehingga diinformasikan ke perangkat desa yang kemudian dilaporkan ke Polsek Tawangharjo," kata Kades Eka.
Setelah pihak kepolisian datang, lanjut Kades Jono, Tim Inafis Polres membuka dua bungkusan kain kafan tersebut. Ternyata satu bungkus berisi satu ekor ayam cemani dan ayam putih. Sedang satu bungkus lagi berisi satu ekor mentog.
"Diduga sesajen, karena selain dua bungkus kain kafan juga ada uang, minyak wangi di dalam besek tersebut. Mungkin Suronan," ujar Kades Eka Winarna.
Sementara Suparmo warga Dusun Sobo, Desa Jono yang menemukan besek berisi dua bungkus kain kafan tersebut menceritakan awal mula penemuan diduga mayat bayi tersebut.
"Saat itu saya mencari udang. Sekira pukul 10.00 WIB, melihat ada bungkusan kain kafan ditali seperti mayat, lalu saya sampaikan ke pak RW hingga akhirnya polisi datang," tuturnya. (*)
Editor : Arif F