ANTARTIKA, iNews.id - Kenaikan suhu global memberikan dampak kondisi di wilayah kutub selatan yang menjadi lebih hangat. Halnya di Kepulauan Orkney Selatan, Antartika , suhu yang lebih hangat terjadi semenjak 1950, membuat beberapa tanaman tumbuh subur menyebar di sana.
Secara letak, Kepulauan Orkney Selatan berada di sekitar 600 km timur laut ujung Semenanjung Antartika. Inggris dan Argentina sama-sama mengklaim gugusan pulau tersebut. Kedua negara itupun memelihara stasiun penelitian di South Orkneys: Argentina memiliki satu di Pulau Laurie dan Inggris memiliki satu di Pulau Signy.
Berdasarkan studi yang diambil dari data Pulau Signy pada tahun 1950-an menunjukkan bahwa iklim sedang memanas dan penyebaran tumbuhan berpembuluh mengubah lebih banyak pulau menjadi hijau, terutama sejak 2009. Dua spesies tanaman vaskular di Pulau Signy banyak tumbuh mengikuti percepatan perubahan iklim.
Disana, terdapat dua spesies tumbuhan vaskular asli Pulau Signy. Salah satunya adalah D. antarctica, tanaman berbunga yang dikenal sebagai Rumput Rambut Antartika. Yang lainnya adalah C. quitensis, tanaman berbunga lain yang juga disebut Antartika Pearlwort.
Kondisi tersebut terekam dalam studi “Percepatan pemanasan iklim dan dinamika tanaman di Antartika,” diterbitkan dalam jurnal Current Biology. Penulis penelitian ini adalah Nicoletta Cannone dari Università degli Studi dell'Insubria, Dip. Scienza e Alta Tecnologia, Italia.
Diketahui South Orkneys terpisah dari Antartika sekitar 600 km, namun masih dalam iklim kutub. Sekitar 90% dari pulau-pulau itu mengalami glasiasi pada 2009, dan musim panasnya sangat pendek dan sangat dingin. Lautan yang tertutup es mengelilingi laut South Orkneys dari akhir April hingga November.
Pantauan satelit.
Namun, studi baru menunjukkan bahwa banyak hal berubah di pulau-pulau terpencil ini. “Ini adalah bukti pertama di Antartika untuk mempercepat respons ekosistem terhadap pemanasan iklim, mengkonfirmasi pengamatan serupa di Belahan Bumi Utara,” keterangan dalam penelitian itu dikutip dari laman universetoday, Sabtu (19/2/2022).
Iklim yang memanas di Antartika juga berdampak pada vertebrata laut, khususnya anjing laut berbulu yang menghuni pulau itu. Penelitian lain menunjukkan bahwa jenis respons ekosistem yang dipercepat yang sama dari pemanasan iklim terjadi di Kutub Utara.
Editor : Achmad Fakhrudin