get app
inews
Aa Read Next : Beri Edukasi Keuangan Bagi Anak TK, Friderika : Literasi Penting Dilakukan Sejak Dini

Beri Materi di Sekolah Pasar Modal, Wira Adibrata Ajak Wartawan Jadi Investor Saham

Jum'at, 19 April 2024 | 18:11 WIB
header img
Sekolah pasar modal bagi wartawan di Solo, Jumat (19/4/2024).

SOLO,iNewsMuria.id-Kalau mau membeli saham bank (pemerintah), belilah beberapa hari sesudah deviden dibagikan, sebab harganya cenderung turun.

Demikian juga kalau mau menjual saham perbankan, jualah saham itu sebelum deviden dibagikan, sebab harganya cenderung naik.

Sehingga investor akan mendapat keuntungan ganda. Yang pertama dari kenaikan harga saham itu sendiri dan kedua dari pembagian deviden atau keuntungan perusahaan.

"Teknisnya begini, beberapa hari sebelum deviden dibagikan, biasanya perusahaan mencatat pemegang saham siapa saja yang akan mendapat deviden," kata kepala BEI Jateng 2, M Wira Adibrata.

"Sesudah saham itu dicatat dan ada jeda waktu dalam pembagian saham, nah dalam jeda waktu sebelum deviden itu dibagikan, maka saham yang harganya sudah naik bisa dijual."

"Dari situ, kita mendapat keuntungan ganda. Yakni dari kenaikan harga saham yang kita jual dan diveiden dari yang dibagikan perusahaan," kata Wira.

Tips itu diberikan ketika Wira memberi materi dalam sekolah pasar modal yang digelar di kantor Bursa Efek Indonesia / BEI Jateng 2 di Solo, Jumat (19/4/2024).

Sejumlah jurnalis bisnis dari berbagai media yang bertugas di Solo mengikuti kegiatan itu. Sebelum sekolah pasar modal usai, para wartawan ramai-ramai membuka rekening saham.

Dalam kesempatan itu, Wira juga menyampaikan tips pada para wartawan cara-cara membeli saham BUMN atau perusahaan lain yang sudah go public atau terbuka (tbk). Yakni, paham, punya (beli), dan pantau.

"Membeli saham itu jangan ikut-ikutan influencer sebab bisa terjebak atau kapusan. Kalau mau beli saham, terutama investor pemula, konsultasikan pada pihak sekuritas atau petugas IDX," kata Wira.

Dalam kesempatan itu pula, Wira juga menyampaikan materi bagaimana perusahaan go public atau melakukan penawaran saham ke publik (Initial Public Offering). Bagaimana saham itu disuspen atau dihentikan penjualannya juga diterangkan. 

Menurut Wira, saham perusahaan itu disuspen artinya dihentikan proses jual belinya di bursa saham karena perusahaan sedang bermasalah misal hutangnya terlalu besar. Kalau sudah disuspen, pemilik saham tidak bisa menjual atau membeli.

Penghentian jual beli saham tersebut dihentikan IDX / BEI karena untuk melindungi masyarakat agar tidak bisa masuk dan ikut merugi. "Suspen dicabut dan penjualan saham diperbolehkan lagi kalau kondisi perusahaan sudah sehat," kata Wira.

Sementara itu, Eko Nuriyanto dari Philip Sekuritas menjelaskan kenapa harga saham itu bisa naik turun dengan cepat. Menurut dia, ada beberapa hal yang mempengaruh harga saham. Antara lain, kondisi politik dan ekonomi global maupun nasional, kinerja perusahaan, serta beberapa informasi lainnya yang disampaikan media.

Dalam kesempatan itu, Eko Nuriyanto juga membimbing para wartawan membuka rekening saham melalui handphone masing-masing. Ternyata, pembukaan rekening itu cukup mudah dilakukan.

Selanjutnya, sekolah pasar modal (SPM) bagi wartawan itu akan ditindaklanjuti dengan membentuk kelas / group WA bagi mereka. Tujuannya untuk memberi informasi seputar saham, selain membantu para wartawan yang menemui kendala.(*)

Editor : Langgeng Widodo

Follow Berita iNews Muria di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut