SOLO, iNewsMuria.id - Setelah dikukuhkan sebagai pemimpin tertinggi di Pura Mangkunegaran pada 2022 lalu, KGPAA Mangkunagoro X akan melewati tahun pertama kepemimpinannya.
Dan seperti tradisi yang sudah berjalan, maka tepat di hari pengukuhan sang Adipati selalu digelar acara Tingalan Wiyosan Jumenengan Dalem atau ulang tahun kenaikan tahta.
Acara akan digelar pada Rabu 1 Maret 2023 pagi dan tentunya akan dihadiri seluruh kerabat, sentana serta abdi dalem dan para tamu undangan yang lain.
Dalam acara tersebut juga akan diisi dengan pemberian gelar kepada para abdi dalem, baik yang baru bergabung maupun yang sudah lama mengabdi.
Yang menarik, peringatan satu tahun bertahtanya MN X ini akan diikuti dengan acara kirab prajurit berkeliling kawasan Pura Mangkunegaran.
"Kirab prajurit ini sebenarnya adalah tradisi lama yang kita hidupkan lagi. Kirab terakhir digelar saat peringatan 25 tahun bertahtanya Mangkunagoro VII," jelas GRAj Ancillasura Marina Sudjiwo selaku ketua panitia acara Tingalan Wiyosan Jumenengan Dalem pada Senin 27 Februari 2023.
Menurut wanita yang juga kakak kandung Adipati MN X ini, kirab dilakukan sebagai wujud nguri-nguri budaya.
"Tidak ada maksud lain di balik penyelenggaraan kirab ini selain upaya nguri-nguri budaya. Supaya masyarakat tahu terkait tradisi yang ada di Pura Mangkunegaran," lanjut Gusti Sura, panggilan akrabnya.
Ditambahkannya bahwa penyelenggaraan kirab di masa Adipati MN X tidak berlanjut karena situasi saat itu tidak memungkinkan.
"Setelah kirab di masa Adipati Mangkunagoro VII kirab tidak ada lagi. Sebab situasi yang tidak memungkinkan karena masih dalam masa-masa perang kemerdekaan," ujarnya.
Untuk kirab yang akan digelar usai pelaksanaan acara Tingalan Wiyosan Jumenengan Dalem, akan diikuti para prajurit dan berkolaborasi dengan korps musik dari Kodim Surakarta.
Dalam kirab ini seluruh kesatuan prajurit akan ikut ambil bagian, yang mana rutenya selain berkeliling tembok luar keraton, juga akan melewati Jalan Slamet Riyadi.
Saat ditanya apakah Adipati MN X ikut dalam kirab tersebut, Gusti Sura tidak mau menjelaskan.
"Ikut tidaknya Gusti Mangku (Adipati Mangkunagoro) dalam kirab, kita lihat saja nanti. Saya tidak bisa membocorkan saat ini," tandasnya di hadapan awak media. (*)
Editor : Langgeng Widodo