GROBOGAN,iNewsMuria.id- Masyarakat yang melintas di jalan Purwodadi-Semarang dibuat penasaran dengan asap tebal berwarna hitam di lokasi sumur gas di Pranten, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pada Senin (13/2/2023) pagi.
Warga sempat mengira ada kebakaran rumah di lokasi tersebut. Banyak warga yang kemudian mendatangi lokasi munculnya asap tebal berwarna hitam untuk memastikan penyebabnya.
Warga akhirnya mengetahui bahwa asap tebal berwarna hitam yang membumbung tinggi hingga terlihat dari bundaran Gubug, berasal dari pengeboran Sumur Gas Rembang 1 RGB-3B di Desa Pranten.
Setelah tahu sumber asap tebal tersebut, sejumlah warga kemudian merekamnya kemudian diunggah di media sosial. Sehingga banyak warga yang tahu kemudian ikut mendatangi lokasi.
"Banyak yang mengira kebakaran sumur gas, karena asapnya hitam dan terlihat dari rumah saya. Setelah datang ke lokasi ternyata bukan kebakaran," kata Adam, warga Kuwaron, Kecamatan Gubug kepada media.
Rasa penasaran juga dirasakan warga lainnya yang melihat adanya asap hitam tersebut. Salah satunya Ridho warga sekitar yang mengira ada kebakaran rumah sehingga muncul kepulan asap tersebut.
"Kebetulan lagi di bengkel dan melihat ada asap tebal, kemudian banyak warga yang ke lokasi. Saya kira kebakaran rumah, ternyata informasinya sampah gas yang dibakar," jelasnya.
Penanggungjawab Keselamatan Kerja Sumur Gas, Yoga Wicaksono menjelaskan, munculnya asap tebal berwarna hitam tersebut adalah hasil pembakaran sampah gas dari pengambilan sampel gas.
“Sesuai SOP SKK Migas, sampah gas tersebut harus dimusnahkan dengan cara dibakar,dan tidak boleh diperjual belikan. Ada 10.000 liter sampah gas yang dimusnahkan," kata Yoga Wicaksono, Senin (13/2/2023).
Untuk diketahui, PT. TIS Petroleum E&P Blora adalah yang ditunjuk sebagai operator oleh Kementerian ESDM dan SKK migas. Perusahaan tersebut mulai melakukan pengetesan gas di lokasi sumur gas Desa Pranten.
Pembakaran sampah gas tersebut, lanjut Yoga Wicaksono, dilakukan hanya sekali. Proses pembakaran sampah gas tersebut akan selesai sesuai dengan volume sampah yang dihasilkan dari sampel tersebut.
“Diperkirakan pembakaran sampah gas sesuai dengan volume memakan waktu sekitar dua jam. Pembakaran hanya dilakukan sekali,” jelas Yoga Wicaksono. (*)
Editor : Langgeng Widodo