MURIA.iNews.id-Dibanding lima kota lainnya di Jawa Tengah, inflasi Kota Solo 0,11 persen adalah yang terendah. Tertinggi di Purwokerto 0,31 persen, disusul Tegal 0,21 persen. Cilacap 0,20 persen, kemudian Semarang dan Kudus masing-masing 0,13 persen.
"Angka inflasi Solo masih lebih rendah dibandingkan inflasi Jawa Tengah sebesar 0,15 persen. Tapi masih lebih tinggi ketimbang inflasi nasional 0,09 persen," ujar Kepala BPS Kota Surakarta, Totok Tavirijanto dalam pemaparan rilis inflasi, di Sunan Hotel, Kamis (1/12/2022).
Totok mengatakan, banyaknya event nasional selama November 2022 di Solo berdampak pada gairah perekonomian kota yang berujung pada inflasi. "Event itu mulai dari Haul Habib Ali, Muktamar Muhammadiyah, Munas HIPMI, sampai Pospenas."
Dikatakan, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dan menjadi pemicu inflasi antara lain, telur ayam ras menyumbang inflasi 0,04 persen. Rokok filter kretek, angkutan udara, dan bayam masing-masing sebesar 0,03 persen, dan bandeng diawetkan sebesar 0,02 persen.
Sebaliknya, beberapa komoditas mengalami penurunan harga dan menghambat inflasi antara lain cabai rawit, cabai merah, dan daging ayam ras masing-masing minus 0,05 persen. "Kemudian bawang putih sebesar minus 0,02 persen. Dan bawang merah minus 0,01 persen."
Pengamat ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS), Muhammad Sabandi mengatakan, inflasi Solo di Bulan November 2022 tergolong tinggi. Karena target inflasi berdasar peraturan menteri keuangan adalah 3 persen, dengan standar deviasi satu, artinya 2-4 persen.
"Solo memang sedang kebanjiran event nasional, ini berdampak positif bagi perekonomian. Namun apabila kegiatan tersebut tidak diantisipasi dari sisi kapasitas perekonomian dan dari sisi supply akan mengakibatkan kenaikan harga yang pada gilirannya berdampak kenaikan inflasi," kata Subandi.(*)
Editor : Langgeng Widodo