MURIA.iNews.id-Dunia trabas belakangan enggak hanya dilakukan oleh para ’batangan’, bro. Eh maksudnya para lelaki. Dunia trabas jalur itu ternyata juga disukai di kalangan kaum hawa.
Yup beneran. Terbukti di sebuah even trabasan, atau baksos sembari ngetrai, ada aja kaum hawa yang nongol. Eitz bukan hanya nongol melepas pacar atau suami saat mau ngetrail atau trabas lho, tapi ikut nembus njalur. Wuih keren.
Contohnya, Fitri Kalijaga dan Nining Jatiningrum. Keduanya dari Jogja. Namun bukan satu komunitas Yang sama, keduanya memang dekat dengan dunia otomotif.
Mulai dari Fitri Kalijaga dulu. Fitri sapaannya, dulu pembalap adventure offroad jip. Dia pernah gabung di tim offroad tangguh Srikandi Melia dari Jogja. Belakangan dia milih trabasan sekedar hobi aja bukan cari prestasi. Dia ngaku mulai njalur sejak tahun 2020 lalu belum lama.
Kuda besinya Honda CRF150L standar. Pengalaman jalur, trabas tanjakan, jatuh bangun ya udah pernah. La wong ikut komunitas PT MOOM (Persatuan Trabas Motor Odong2 Merapi).
Fitri punya kebiasaan wajib sebelum trabasan. Yakni safety gear lengkap seperti jersey, sepatu, pelindung siku dan lutut, sampe helm kaos tangan.
“Itu wajib. Istirahat cukup dan tidak lupa sarapan sebelum berangkat, dan bawa minum,” ujar Fitri ibu 2 anak ini.
Berbagai pengalaman diperoleh saat jalur membuatnya punya tips atau pesan khusus buat wanita diluar sana yang mau ikut trabas.
“Siapkan mental, skill dan motor. Dan tidak perlu memaksakan diri, daripada repot sendiri,” lanjut Fitri yakin.
Lain lagi dengan Nining Jatiningrum. Dia ini dulu seorang eo balap di Jogja. Dekat dengan trabasan karena sang suami yang gabung di JJT (Jenggot Jenggot Tangguh) yang doyan trabasan.
Singkatnya kenal njalur sejak 2014 silam. Kuda besinya built up, KTM EXC 150. Dulu pernah juga pake Freeride 250.
Pengalaman masuk jalur, jatuh bangun saat libas tanjakan dan ngebuang motor, biasa itu. Sejumlah kritikan dari suami ketika dia jatuh konon sering didengarnya.
Mbak Ning, sapaannya, lebih sering private, atau trabas bersama JJT. Soal kesiapannya saat nembus jalur ini yang mantap. Maksudnya terkait barang bawaannya yang diklaim penting.
“Cuma bawa uang, air mineral, dan HP,” aku Mbak Ning. Lantas, apa tips buat kaum wanita yang mau njalur ?
“Sebaiknya pilih trail yang enggak berat bobotnya. Kalau beli, duduk diatas motornya terus dimiringin pol, nah berat apa enggak. Tujuannya bila jatuh gampang berdiriin motor sendiri. Lagian kalau trabas harus siap jatuh. Kalau enggak siap gak usah aja,” bilang Mbak Ning sambil kasih info kalau berat KTM 150-nya hanya 108 kg.
Wah cantik juga tips nya. Hem begitu ya... (gOm67).
Editor : Langgeng Widodo