GROBOGAN,iNewsMuria.id - Beragam kegiatan dilakukan untuk mengisi liburan sekolah, salah satunya mengikuti sunatan massal yang digelar salah satu rumah khitan modern di Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (30/12/2025).
Anak-anak berusia belasan tahun tersebut yang sebagian besar masih sekolah dasar (SD) dengan wajah ceria mengikuti sunatan massal gratis yang digelar Khitanin.
Menurut Wabup Grobogan Sugeng Prasetyo yang ikut hadir dalam kegiatan tersebut, sebagian besar yang mengikuti kegiatan sunatan massal gratis tersebut adalah anak yatim piatu.
"Iya ada 11 anak yang berasal dari keluarga kurang mampu dan yatim piatu yang kita ajak untuk sunat di tempat sunat modern Khitanin ini. Mumpung libur sekolah," tutur Wabup.
Hal itu juga dibenarkan oleh Eka Putri, ibu dari Arafi Putra (10) warga Dusun Sobotuwo, Desa Kronggen, Kecamatan Brati, Grobogan. Menurutnya mumpung libur sekolah dan kebetulan kegiatannya gratis.
"Iya kemauan sendiri ketika ada saudaranya yang bekerja di Khitanin nawari sunatan massal gratis, kebetulan libur sekolah jadi sekalian aja," ujar Eka Putri.
Sementara pemilik rumah sunat modern, dr Alif Sugeng mengatakan, sunatan massal tersebut sebagai awal dibukannya usaha miliknya yang berada di depan Polres Grobogan.
"Kebetulan ini rumah sunat modern dengan proses pembiusan tidak menggunakan suntikan, kemudian tidak diperban hanya menggunakan lem khusus yang tahan air. Sehingga aman saat mandi," ujarnya.
Uniknya, guna mengalihkan konsentrasi anak dan agar tidak tegang selama proses khitan disediakan perangkat game lengkap dengan konsol dengan layar televisi di bagian atas depan.
"Jadi sambil tiduran dan tim sunat bekerja, anak bisa main game yang terlihat di layar televisi bagian atas menggunakan konsol. Prosesnya juga tidak sakit," tambahnya.
Ternyata rasa sakit saat sunat yang dialami dr Alif saat kecil menginspirasi dirinya untuk mendirikan rumah sunat modern, Khitanin. Sehingga anak-anak tidak takut dan merasakan sakit saat sunat.
"Sehingga anak-anak memiliki kenangan indah saat sunat, tidak seperti pas saya dulu, kenangannya sakit, ha ha," ujar dr Alif.
Soal tidak sakit dan asyik saat sunat diakui Adhira (13) yang ikut sunatan massal gratis tersebut. Kepada ibunya Jueni, anak laki-laki ini mengaku tidak merasakan sakit karena dirinya asyik main game.
"Apalagi setelah disunat dapat bingkisan mainan, jadi tambah senang," ujarnya.(*)
Editor : Arif F
Artikel Terkait
