JAKARTA, iNewsMuria - Tarif listrik PLN untuk periode 28-31 Desember 2025 tetap mengacu pada ketentuan triwulan IV tahun 2025 yang berlaku sejak Oktober. Pemerintah memutuskan tidak ada perubahan tarif bagi seluruh golongan pelanggan, baik subsidi maupun nonsubsidi, untuk menjaga stabilitas daya beli masyarakat.
Penetapan tarif ini mencakup berbagai kelompok pengguna, mulai dari rumah tangga kecil hingga industri besar. Evaluasi berkala setiap tiga bulan dilakukan berdasarkan parameter ekonomi makro seperti kurs, ICP, inflasi, dan harga batubara.
“Untuk menjaga daya beli masyarakat, pemerintah memutuskan tarif listrik tetap atau tidak naik,” ujar Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Tri Winarno, dalam pernyataan resminya. Kebijakan ini memberikan kepastian biaya energi bagi rumah tangga dan sektor usaha menjelang akhir tahun.
Dilansir dari laman PLN, golongan rumah tangga subsidi seperti R-1 dengan daya rendah ditujukan bagi keluarga tidak mampu yang terdaftar di DTKS. Sementara golongan nonsubsidi untuk rumah tangga menengah ke atas mengikuti harga keekonomian yang lebih tinggi.
Untuk rumah tangga besar seperti R-2 dan R-3, tarif disesuaikan dengan kebutuhan daya yang lebih besar. Meski ada rumor diskon akhir tahun, tidak ada potongan tarif umum untuk periode ini.
Pelanggan bisnis dan industri besar menerapkan sistem Time of Use (TOU) untuk mendorong pemakaian di jam rendah beban. Pada periode ini, tarif WBP dan LWBP disamakan sementara menjadi Rp1.035,78 per kWh untuk golongan tertentu.
Tujuan skema TOU adalah mengurangi beban puncak dan memberikan tarif lebih murah di luar jam sibuk. Namun, tidak ada diskon khusus Nataru, hanya stabilitas tarif seperti triwulan sebelumnya.
Selain rumah tangga dan industri, tarif juga mencakup golongan pemerintah, sosial, serta penerangan jalan umum. Informasi lengkap dapat diakses melalui situs resmi PLN untuk transparansi bagi semua pelanggan.
Editor : Arif F
Artikel Terkait
