BANDA ACEH, iNewsMuria - Dugaan penggelapan 80 ton bantuan logistik untuk korban banjir bandang dan longsor di Aceh tengah mencuat ke publik. Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem secara terbuka mengungkap adanya laporan bahwa puluhan ton bantuan yang dikirim ke wilayah tengah Aceh raib tanpa jejak.
Terkait hal itu, Koalisi Masyarakat Sipil Aceh yang terdiri dari MaTA, LBH Banda Aceh, AJI Banda Aceh, KontraS Aceh dan beberapa LSM lainnya langsung bereaksi keras. Mereka menilai tindakan ini sebagai kejahatan kemanusiaan yang tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Koordinator MaTA, Alfian, menegaskan bahwa pernyataan Gubernur Mualem harus segera ditindaklanjuti aparat penegak hukum. “Ini kejahatan yang sangat tidak manusiawi dan harus diusut tuntas sampai ke akar-akarnya,” tegas Alfian di Banda Aceh, Kamis (11/12/2025).
Alfian juga mempertanyakan sikap pemerintah pusat yang dinilai lamban merespons kasus ini. “Kami mendorong pemerintah pusat ikut turun tangan mencari pelaku, kalau dibiarkan maka muncul pertanyaan besar: apakah ini memang disetting dari atas?” sindirnya.
Koalisi menilai penggelapan bantuan di saat rakyat sedang tertimpa musibah adalah pengkhianatan terhadap rasa kemanusiaan. Ribuan korban banjir di Aceh Tengah dan sekitarnya hingga kini masih menanti bantuan makanan, pakaian, dan obat-obatan.
Masyarakat sipil Aceh meminta Polri dan Kejaksaan segera membentuk tim khusus untuk menyelidiki alur distribusi 80 ton bantuan tersebut. Mereka juga mendesak audit independen terhadap seluruh logistik bencana yang masuk ke Aceh sejak status tanggap darurat diperpanjang.
Jika kasus ini tidak diusut tuntas, kepercayaan publik terhadap penyaluran bantuan bencana nasional akan runtuh total. Koalisi berjanji akan terus mengawal kasus ini hingga pelaku ditangkap dan diadili.
“Kami mendorong pemerintah pusat untuk mencari pelaku dugaan pencurian bantuan puluhan ton ini. Jika pusat sepele mengusutnya, maka ini perlu dipertanyakan, apakah ini memang setingan atau arahan dari atas? Ini yang kita tegaskan,” ujar Alfian.
Kabar dugaan penggelapan ini sebelumnya disampaikan langsung oleh Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem. Ia mengaku telah menerima laporan sebanyak 80 ton bantuan logistik yang disalurkan ke wilayah tengah Aceh hilang.
"Saya dengar berita burung atau berita tidak valid ya, ada 80 ton hilang entah kemana. Kita turunkan semua di Bener Meriah," kata Mualem, di Banda Aceh, Rabu (10/12/2025) malam.
Editor : Arif F
Artikel Terkait
