JAKARTA, iNewsMuria - Dugaan keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali dilaporkan, kali ini menimpa ratusan siswa di Gunung Kidul, Yogyakarta. Sebanyak 695 anak diduga mengalami keracunan setelah menyantap hidangan MBG yang dibagikan.
Merespons insiden ini, Badan Gizi Nasional (BGN) segera mengambil tindakan dengan menghentikan sementara operasional dapur sumber MBG dibuat. "Dapur MBG itu kini telah dihentikan sementara operasinya oleh Badan Gizi Nasional (BGN)," dikutip dari rilis resmi BGN, Kamis (30/10/2025).
Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih mengonfirmasi bahwa lebih dari 600 siswa terdampak dugaan keracunan tersebut di Kapanewon Saptosari. "Hari ini sudah kita hitung 695 anak terdampak diduga keracunan MBG," kata Endah saat ditemui di RSUD Saptosari, Rabu (29/10/2025).
Para siswa yang terdampak berasal dari dua sekolah berbeda, yakni SMKN 1 Saptosari dan SMPN 1 Saptosari. Mereka telah segera diperiksa di puskesmas dan RSUD setempat untuk mendapatkan penanganan medis.
BGN menyebut, menu makanan yang dibagikan pada hari itu berupa nasi, gulai ayam, tahu goreng, serta potongan buah melon. Dinas Kesehatan Gunungkidul telah mengambil sampel hidangan MBG tersebut untuk menyelidiki penyebab keracunan.
Selain sampel makanan, petugas kesehatan juga mengambil sampel biologis dari para korban keracunan. "Petugas juga mengambil sampel muntahan serta feses para siswa," ujar BGN.
Di SMKN 1 Saptosari, 476 siswa dan 10 guru mengalami keracunan dari total populasi 1.154 anak, sementara di SMPN 1 Saptosari ada 186 orang yang terdampak dari 420 anak. Insiden ini menggarisbawahi pentingnya pengawasan kualitas dan keamanan pangan dalam program gizi yang melibatkan skala massa.
Editor : Arif F
Artikel Terkait
