Tragedi Ponpes Ambruk: Polisi Segera Proses Hukum, Identifikasi Jenazah Jadi Kunci!

Fitri Mulia
Musala Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo ambruk, evakuasi korban dilakukan manual karena bangunan rapuh. Sedikitnya 32 korban luka dievakuasi, keluarga cemas menunggu kabar. Foto iNews TV

JAKARTA, iNewsMuria - Peristiwa robohnya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, pada 29 September 2025, menewaskan 67 santri dan melukai puluhan lainnya. Insiden ini, yang terjadi saat salat Asar berjamaah, menjadi bencana non-alam terparah tahun ini menurut BNPB. 

Polda Jawa Timur menegaskan komitmen tegas untuk menindaklanjuti proses penegakan hukum terkait tragedi ambruk ponpes Al Khoziny Sidoarjo. Langkah hukum akan dimulai setelah proses identifikasi jenazah korban selesai, demi memastikan keadilan bagi keluarga yang berduka.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menyatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan pernyataan resmi dari Kapolda. 

"Perlu saya tegaskan kembali bahwa Polda Jawa Timur sejauh ini telah menyampaikan pernyataan resmi dari Bapak Kapolda bahwa proses hukum akan kami lakukan," jelasnya pada Rabu (8/10/2025).

Proses hukum kasus roboh ponpes dimulai dari tahap penyelidikan menuju penyidikan, sesuai prosedur kepolisian. “Tentu kita akan melakukan tindakan-tindakan di awal proses, mulai dari penyelidikan hingga nanti ditingkatkan ke tahap penyidikan,” lanjut Kombes Pol Jules Abraham Abast.

Saat ini, fokus utama Polda Jatim bersama tim DVI adalah menyelesaikan identifikasi jenazah korban ambruk ponpes Al Khoziny. Proses ini dilakukan dengan ketelitian tinggi di RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya, untuk hasil yang ilmiah dan kemanusiaan.

Kabid Humas Polda Jatim menekankan empati terhadap keluarga korban tragedi Sidoarjo. “Proses identifikasi dari tim DVI masih terus dilakukan. Untuk keluarga korban yang sedang berduka, kami mohon agar kita semua berempati. Biarkan seluruh proses ini berjalan sebagaimana mestinya. Percayalah, kami akan melakukan proses ini dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Berdasarkan laporan Basarnas, operasi pencarian dan evakuasi di lokasi roboh ponpes telah resmi berakhir, meski identifikasi jenazah masih berlangsung. 

“Artinya, di lokasi bencana sudah tidak ada lagi kegiatan pencarian. Namun proses identifikasi jenazah korban belum berakhir. Kami mohon rekan-rekan media dan masyarakat bersabar,” tegas Kabid Humas Polda Jatim.

Polda Jatim melibatkan berbagai unsur seperti Reserse, Sabhara, Brimob, dan tim teknis dalam pembersihan pasca-ambruk ponpes Al Khoziny. “Kami mohon waktu karena tim DVI masih bekerja. Setelah seluruh jenazah berhasil diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga, barulah kami akan melangkah ke tahap selanjutnya,” demikian kata Jules. 

Editor : Arif F

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network