JAKARTA, iNewsMuria - Terapi Imunologi Sel kini muncul dan menjadi harapan baru dalam menangani berbagai penyakit kronis yang kerap dianggap sulit disembuhkan. Terapi ini bekerja dengan cara meningkatkan dan memodulasi sistem kekebalan tubuh pasien untuk melawan penyakit secara alami.
Bagi penderita diabetes, terapi ini dapat membantu memperbaiki sel-sel pankreas dan meningkatkan sensitivitas insulin. Sementara untuk penyakit autoimun seperti lupus, terapi ini berperan menenangkan sistem imun yang keliru menyerang tubuh sendiri.
Pada pasien pasca-stroke, Terapi Imunologi Sel berpotensi mempercepat regenerasi sel-sel saraf yang rusak dan mengurangi peradangan di otak. Proses ini dapat mendukung pemulihan fungsi motorik dan kognitif pasien dengan lebih optimal.
Bahkan untuk kondisi seperti osteoarthritis, terapi ini diklaim mampu mengurangi nyeri sendi kronis dengan memperbaiki jaringan tulang rawan yang rusak. Manfaat serupa juga dirasakan oleh mereka yang berjuang melawan alergi kronis dan efek pasca penyalahgunaan NAPZA.
Founder Widya Esthetic Clinic Banjarmasin, dr. Ayu Widyaningrum, menjelaskan keunikan terapi ini. "Ini adalah pendekatan yang personal, karena sel yang digunakan adalah milik pasien sendiri yang diperbanyak dan 'dilatih' kembali untuk menjadi pasukan penyembuh yang lebih kuat," ujar dr Ayu, dalam keterangannya, Senin (22/9/2025).
Berbeda dengan pengobatan konvensional yang seringkali hanya meredakan gejala, Terapi Imunologi Sel menargetkan akar permasalahan pada level seluler. Hal ini menjadikannya pilihan pengobatan yang potensial untuk penyembuhan jangka panjang.
Menariknya, dengan teknologi mutakhir berstandar internasional, terapi ini kini dapat diakses di Widya Esthetic Clinic tanpa perlu ke luar negeri. Keberhasilan terapi ini membuka pintu bagi era pengobatan regeneratif yang lebih tepat sasaran dan minim efek samping.
Dalam rangka merayakan hari jadi Widya Esthetic Clinic ke-10, masyarakat dapat merasakan terapi ini secara cuma-cuma. Terapi yang secara normal dihargai hingga Rp5 juta per sesi ini diberikan gratis kepada 50 pasien berkat dukungan tabung medis dari Korea Selatan.
"Saya ingin masyarakat tahu, mereka tidak perlu jauh-jauh ke Korea atau Penang lagi untuk merasakan manfaat terapi mutakhir ini karena di Indonesia sudah ada," pungkasnya.
Editor : Arif F
Artikel Terkait
