GROBOGAN,iNewsMuria.id - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty destinasi wisata di daerah bisa berkembang dan menarik wisatawan dengan memanfaatkan potensi budaya lokal.
Hal itu disampaikan Evita Nursanti saat berkunjung ke destinasi wisata Candi Joglo di Desa Krangganharjo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2024).
Evita dalam kegiatan itu didampingi Direktur Event Nasional dan Internasional di Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf Fransiskus Handoko.
Kunjungan tersebut dalam rangka Sosialisasi Pemanfaatan Potensi Budaya Lokal Untuk Destinasi Wisata di Kabupaten Grobogan. Hadir pula Kepala Disporabudpar Wahono dan Wakil Ketua DPC PDIP Grobogan, Yoyok Prihantoro.
Menurut anggota Fraksi PDI Perjuangan Evita Nursanty, pengembangan destinasi wisata yang harus dipikirkan saat ini adalah bagaimana wisatawan datang ke suatu tempat bisa mendapat benefit yang lain.
"Jadi ketika wisatawan datang ke suatu tempat itu mendapat benefit yang lain seperti, kuliner lokal, fashion terpadu di satu tempat. Nah di Candi Joglo bisa mengembangkan Batik Grobogan," kata Evita.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty menerima kalungan bunga saat mengunjungi objel wisata Candi Joglo, Sabtu (20/9/2025). (Arif Fajar)
Sehingga tambah Evita, diharapkan keberadaan destinasi wisata tersebut selain mendukung pengembangan desa wisata dan wisata daerah juga bernilai ekonomi untuk masyarakat sekitarnya.
Lantas bagaimana dengan dana untuk pegembangannya, menurut Evita, tentu hal itu bisa dibicarakan dengan pemerintah setempat. Apalagi Candi Joglo sebagai destinasi wisata seni dan budaya.
"Selain itu bisa mengandeng pihak lain. Seperti bekerja sama dengan KAI sehingga wisatawan dari Semarang yang ingin ke Candi Joglo bisa murah transportasinya," ujar Evita.
Tak hanya itu, lanjut Evita, peran serta masyarakat sekitar mempromosikan wisata di sekitarnya juga penting. Disporabudpar Grobogan infonya ada pelatihan pembuatan video untuk konten di media sosial.
Tentu itu bisa dimanfaatkan, sehingga upaya promosi di media sosial sambung Evita, bisa membantu pengelola wisata dalam menarik kunjungan wisatawan.
Pengelola Candi Joglo juga bisa berkoordinasi dengan Bupati Grobogan dan Pemerintah Desa Krangganharjo untuk pengembangannya, termasuk penyediaan homestay untuk wisatawan.
"Untuk saat ini sebelum pengembangan, pengelola bisa kembali menyelenggarakan event-event budaya seperti sebelum covid, serta temu budayawan, nanti saya bantu," kata Evita.
Sementara Fransiskus Handoko mengatakan, Kemenparekraf menargetkan 15,6 - 16 juta kunjungan wisatawan mancanegara di tahun 2025, sehingga potensi wisata perlu terus diperkenalkan.
Potensi desa seperti peninggalan sejarah bisa diangkat menjadi potensi wisata. Termasuk, lanjut Fransiskus Handoko, potensi kuliner lokal disertai sejarah atau kisah kuliner tersebut.
"Sehingga diharapkan budaya lokal bisa muncul ke permukaan sebagai potensi wisata yang dikenal masyarakat luas," ujarnya.
Sementara Pengelola Candi Joglo, Muhadi mengatakan dengan kunjungan anggota DPR RI dan Kemenparekraf diharapkan destinasi wisata yang dikelolanya bisa semakin berkembang.
"Selain itu suport pemerintah desa juga diharapkan untuk penyediaan lahan dalam pengembangan potensi wisata," kata Muhadi.(*)
Editor : Arif F
Artikel Terkait