Suara Tangisan Dan Bacaan Doa Terdengar Saat Khitanan Massal di Aula Kejari Grobogan

Arif Fajar
Tim Khitan dari PPNI dan Wadir RSUD Purwodadi mencoba menenangkan seorang anak peserta khitanan massal HUT ke 80 Kejaksaan di Kejari Grobogan, Jumat (22/8/2025). (Arif Fajar)

GROBOGAN,iNewsMuria.id – Suara tangisan dan doa terdengar dari aula Kejaksaan Negeri (Kejari) Grobogan tempat berlangsungnya kegiatan sosial khitanan massal, Jumat (22/8/2025).

Perawat dan panitia pun berupaya membujuk bocah berusia 6 tahun yang menangis karena ketakutan ketika akan disunat. Bahkan ibunya mencoba menenangkan pun tak berhasil.

Suara tangisan tersebut ternyata membuat nyali peserta khitanan massal di ruang yang sama langsung ciut. Bahkan bocah laki-laki tersebut berupaya turun dari meja tempat sunat.

Perawat dan tim medis serta panitia pun sigap, sambil ditungguin bapaknya dan dibujuk Wakil Direktur RSUD Purwodadi Waluyo, akhirnya si anak mulai tenang.

Bahkan ketika diminta membaca doa, bocah tersebut dengan suara keras membaca Surat Al Fatihah hingga selesai yang dijawab aamiin oleh para perawat dan panitia. Hingga akhirnya proses selesai.

Menurut Kasi Pidsus Kejari Grobogan Dr Rismanto selaku ketua penyelenggara, kegiatan khitanan massal tersebut merupakan kegiatan sosial dalam rangka HUT ke 80 kejaksaan.

“HUT ke 80 Kejaksaan puncaknya pada 2 September 2025, ini rangkaiannya berupa kegiatan sosial khitanan massal diikuti 18 anak, dan dijadwalkan juga ada pendonoran darah,” jelas Rismanto.


Kasi Pidsus Kejari Grobogan Rismanto menyerahkan bingkisan kepada peserta khitanan massal HUT ke 80 Kejaksaan, Jumat (22/8/2025). (Arif Fajar)

 

Anak-anak peserta khitanan massal gratis tidak hanya dari Purwodadi saja. Setelah dikhitan, lanjutnya, peserta kemudian diberi bingkisan dan uang saku. 

Sementara Kepala Dinkes Grobogan, Djatmiko yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan untuk khitanan massal di Kejaksaan sudah disiaptim sunat dari PPNI.

“Mungkin karena liburan sudah selesai sehingga pesertanya hanya 18 anak, kendati demikian tim dari PPNI menunggu hingga siang jika ada yang masih berminat,” jelasnya.
  
Pelaksanaan menurut Djatmiko menggunakan beberapa metode dan hasilnya cukup baik. Nantinya seusai khitan, peserta akan tetap dipantai teman-teman PPNI, jika ada keluhan akan segera ditangani.

Kegiatan khitanan massal mendapat sambutan warga. Seperti disampaikan Rintis warga Kemasan, Purwodadi yang anaknya ikut khitan, bahwa ia terbantu karena tidak mengeluarkan biaya.

Selain itu khitanan massal juga diikuti dua anak panti asuhan YBMI Cabang Purwodadi di Krangganharjo, Kecamatan Toroh yang diantar pengasuh panti.

“Alhamdulillah kami sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini, sehingga anak-anak yang ingin sunat bisa ikut. Ini kali pertama, biasanya di Semarang,” ujar Suantun, ibu asuh di Panti Asuhan YBMI. (*)

Editor : Arif F

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network