KUDUS,iNewsmuria.id-Jika didengar, lagu berjudul "Bayar Bayar Bayar", iramanya biasa saja, bahkan cenderung monoton. Namun karena syairnya "anti mainstream", lagu yang dinyanyikan Band Sukatani itu disukai anak-anak milenial dan kemudian viral di berbagai platform musik di media sosial. Bahkan saat group band asal Purbalingga itu manggung di berbagai daerah, selalu dipenuhi penggemar.
Secara pribadi, saya tidak begitu kenal dengan lagu "Bayar Bayar Bayar", apalagi Duo Sukatani yang menyanyikan, Alectroguy dan Twister Angel. Saya baru tahu lagu tersebut saat diberitahu anak saya bahwa lagu "Bayar Bayar Bayar" dilarang dan penyanyinya disuruh minta maaf pada polisi.
Karena kepo, saya minta pada anak saya untuk memperlihatkan video klip lagu "Bayar Bayar Bayar" yang sering kali ia nyanyikan. Namun anak saya tidak hanya memperlihatkan lagu tersebut yang sudah didownload dari media sosial, tapi juga menunjukkan video permintaan maaf personel Band Sukatani pada Kapolri.
Setelah aku simak, syair lagu "Bayar Bayar Bayar" memang "nggegirisi". Maka sangat wajar jika institusi Polri yang merasa kupingnya panas menyuruh Group Band Sukatani minta maaf dan menarik lagu tersebut dari berbagai platform media sosial. Coba, simak saja lagu "Bayar Bayar Bayar" tersebut :
Mau bikin SIM bayar polisi
Ketilang di jalan bayar polisi
Touring motor gede bayar polisi
Angkot mau ngetem bayar polisi
Aduh aduh ku tak punya uang
Untuk bisa bayar polisi
Mau bikin gigs bayar polisi
Lapor barang hilang bayar polisi
Masuk ke penjara bayar polisi
Keluar penjara bayar polisi
Aduh aduh ku tak punya uang
Untuk bisa bayar polisi
Mau korupsi bayar polisi
Mau gusur rumah bayar polisi
Mau babat hutan bayar polisi
Mau jadi polisi bayar polisi
Aduh aduh ku tak punya uang
Untuk bisa bayar polisi
Sebagai bentuk solidaritas atas pembredelan lagu "Bayar Bayar Bayar", belakangan para netizen menyematkan angka 1312 dalam komentar di media sosial milik Band Sukatani. Jika dirunut, angka 1312 diambil dari urutan alfabet dari huruf ACAB. ACAB adalah akronim dalam bahasa Inggris yang berarti “All Cops Are Bastards,” dan jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti semua polisi adalah bajingan.
Di beberapa negara Eropa, tulisan All Cops Are Bastards sering muncul dalam aksi demo atau perlawanan. ACAB sebagai bentuk kekecewaan dan kemarahan terhadap tindakan aparat kepolisian yang dianggap sewenang-wenang.
Secara pribadi saya tidak menyalahkan Duo Sukatani yang menciptakan dan menyanyikan lagu "Bayar Bayar Bayar" itu. Menurut saya, lagu merupakan ekspresi dari penyanyi dan atau pencipta lagu tentang kondisi masyarakat, tentang kondisi kepolisian yang oknumnya ada yang nggak bener.
Saya justru salut kepada Duo Sukatani, Alectroguy dan Twister Angel, yang berani menyampaikan kritik tajam pada polisi.
Dalam perbincangan di warung makan, seorang teman bilang," Mestinya polisi tidak perlu melarang lagu itu dan minta men-takedown, karena kondisi riil di lapangan seperti itu. Meski sudah ditakedown dari berbagai platform, namun lagu itu sudah terlanjur viral dan anak-anak sudah banyak yang mendownload."
Teman itu melanjutkan,"Kalau saya jadi polisi, sekali lagi kalau jadi polisi, saya akan bina anak itu bila perlu dijadikan duta polisi atau brand ambassador, sambil melakukan pembenahan di internal polisi," katanya.(*)
Editor : Langgeng Widodo
Artikel Terkait