KUDUS,iNEWSMURIA.ID-Pj Bupati Kudus, Herda Helmijaya, meninjau langsung kondisi banjir yang melanda Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jumat (7/2/25).
Dalam kesempatan itu, Pj Bupati menegaskan pentingnya pemetaan bencana sebagai langkah awal dalam penanganan banjir secara menyeluruh.
"Ini kan banjir merata, yang baiknya adalah kita punya momentum untuk membuat peta bencana secara keseluruhan," kata Pj Bupati Kudus, Herda Helmijaya.
"Saya sudah meminta kepada camat dan kepala desa untuk membuat pemetaan area terdampak, penyebab utama, serta data-data lain yang dapat dianalisis oleh BPMK, BPD, Sekda, BKAD, dan Kedah. Dengan begitu, kita bisa menentukan program yang tepat dan prioritas daerah yang harus ditangani terlebih dahulu," ujarnya.
Berdasarkan data yang diperoleh, Kecamatan Mejobo terdampak cukup parah, dengan 10 desa terkena banjir. Tercatat sebanyak 10.500 kepala keluarga (KK) dan 29.974 jiwa terdampak akibat bencana ini.
Saat ditanya mengenai langkah cepat untuk mengatasi banjir, Herda menegaskan bahwa identifikasi penyebab utama harus dilakukan terlebih dahulu.
"Kita masih mencari penyebab utamanya. Oleh karena itu, saya sudah meminta kepada camat untuk memetakan kondisi ini. Dari hasil pemetaan tersebut, kita bisa menentukan langkah antisipasi ke depan," jelasnya.
Untuk sementara, lanjut Pj Bupati, pemerintah daerah berupaya memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak.
"Yang penting sekarang memastikan kebutuhan dasar penduduk terdampak terpenuhi. Pak Sekda, Kepala BKBD, serta seluruh desa sudah diminta untuk mendata kebutuhan warga, terutama makanan dan kesehatan. Dinas Kesehatan juga sudah siaga," kata Herda.
Sebagai langkah tanggap darurat, pemerintah mendorong pendirian dapur umum agar warga terdampak mendapatkan makanan siap saji.
"Kalau kita hanya memberikan bahan makanan mentah, itu akan sulit diolah dalam kondisi darurat. Oleh karena itu, kita siapkan dapur umum untuk memastikan kebutuhan pangan terpenuhi," sebutnya.
Selain penanganan banjir, masalah sampah juga menjadi perhatian serius yang dihadapi oleh masyarakat Kabupaten Kudus.
"Ada dua persoalan utama yang harus kita selesaikan, yaitu pengendalian air dan pengelolaan sampah. Mulai sekarang, mindset masyarakat harus diubah dari sekadar membuang sampah menjadi pengelolaan sampah yang baik," tegas Herda.
Ia berharap kesadaran masyarakat dalam mengurangi sampah dapat meningkat, sehingga aliran sungai tidak tersumbat dan risiko banjir dapat diminimalkan.
"Kita harus bekerja sama, baik pemerintah, masyarakat, maupun stakeholder lainnya, untuk menangani masalah ini secara menyeluruh," tandasnya.
Editor : Langgeng Widodo
Artikel Terkait