JAKARTA, iNewsMuria - Di tengah ketatnya persaingan industri musik Tanah Air, penyanyi Rusli Zainudin tetap melangkah mantap dengan semangat untuk terus berkarya. Penyanyi senior yang lahir pada 19 Agustus di Jakarta ini baru terjun ke dunia musik profesional sejak 2022. Namun demikian, dia sudah menunjukkan dedikasi dan komitmen yang luar biasa dalam membangun karier.
“Musik itu adalah hiburan yang menyenangkan. Selain bisa mengurangi stres, lagu juga bisa menjadi penyalur emosi yang luar biasa. Saya merasa bisa lebih bebas mengekspresikan diri melalui musik,” ungkap Rusli, di Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Selain sebagai seniman musik, dia juga seorang penulis puisi dan cerpen. Menurutnya, menulis adalah cara lain untuk menyalurkan perasaan, dan bahkan Rusli pernah menerbitkan novel yang mendapat apresiasi dari banyak pembaca.
Rusli bukan orang baru di dunia seni. Sebelum terjun ke dunia musik, ia sempat meraih juara 3 dalam lomba prosa tentang MH Thamrin se-DKI Jakarta. Prestasi ini semakin memperkuat tekadnya untuk terus berkarya di dunia seni, meskipun kini tantangan di industri musik semakin berat. Banyak talenta-talenta baru bermunculan, namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat Rusli untuk tetap eksis dan berusaha memberikan yang terbaik melalui lagu-lagu yang ia ciptakan.
Lagu terbarunya berjudul Satu Pelukan menjadi bukti sekaligus komitmennya dalam berkarya di jalur musik. Lagu ini mengisahkan tentang perasaan penyesalan seorang kekasih yang tidak menanggapi permintaan terakhir pasangannya. Sebelum meninggal dunia, sang kekasih meminta satu pelukan sebagai tanda kasih sayang. Namun, karena kesibukannya, permintaan tersebut terabaikan. Ketika maut datang dan sang kekasih tak lagi ada, penyesalan mendalam muncul karena tidak bisa memenuhi permintaan terakhir tersebut.
"Lagu ini mengungkapkan bagaimana sesalnya seseorang karena tidak bisa memberikan yang terakhir yang diminta oleh kekasihnya. Saya rasa banyak orang bisa merasakan kedalaman cerita ini," ujar penyanyi yang mengidolakan musisi legendaris Andy Williams sebagai inspirasinya itu.
Editor : Langgeng Widodo
Artikel Terkait