GROBOGAN,iNewsMuria.id - Kabupaten Grobogan melakukan percepatan tanam padi sebagai bagian gerakan nasional (Gernas) Tanam Padi El-Nino. Tanam padi dilakukan di Desa Karangpaing, Kecamatan Penawangan, pada Jumat (20/10/2023).
Tanam padi dilakukan Bupati Grobogan Sri Sumarni dan Forkompimpda di lahan pertanian Desa Karangpaing. Menurut Bupati, dengan dibukanya aliran air irigasi dari Waduk Kedung Ombo membuat lahan pertanian di daerah itu siap diolah.
Percepatan tanam padi, lanjut dari Bupati Sri Sumarni, dilakukan di lokasi-lokasi sawah sepanjang aliran sungai yang mendapat aliran air irigasi tersebut. Yakni dengan melakukan upaya memompa air sungai untuk mencukupi kebutuhan air di sawah.
"Sampai dengan bulan Oktober 2023 di Kabupaten Grobogan telah dilakukan percepatan tanam padi seluas 15.172 hektare lahan sawah," terang Bupati Sri Sumarni.
Menurut Bupati, percepatan tanam padi di Desa Karangpaing, Kecamatan Penawangan itu masuk dalam musim tanam (MT) I. Dilakukan bersama TNI, Polri beserta masyarakat untuk ketahanan pangan di Kabupaten Grobogan.
Untuk diketahui, pada 2022 berdasarkan data KSA BPS dengan luas panen 136.498 hektare, produksi padi mencapai 785.111 ton. Dari produksi beras sebesar itu kemudian dikonversi menjadi beras sebanyak 498.545 ton.
Saat ini sebagai dampak fenomena El Nino di mana jarang turun hujan di Kabupaten Grobogan, untuk itu lanjut Bupati Sri Sumarni perlu dilakukan upaya mitigasi. Terutama para petani agar tidak merugi akibat dampak El Nino.
"Saya mengimbau supaya semua tanaman padi yang ditanam saat ini oleh petani untuk didaftarkan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)," saran Bupati Sri Sumarni.
Dengan mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi, menurut Bupati, untuk setiap hektare lahan padi, dari premi asuransi yang seharusnya dibayar sebesar Rp200.000, petani cukup membayar premi asuransi sebesar Rp36.000.
"Hanya membayar premi asuransi Rp36.000 karena mendapat subsidi dari Pemerintah. Diharapkan dengan ikut program AUTP, apabila terjadi puso, maka petani akan mendapatkan penggantian sebesar Rp6 juta setiap hektarnya," jelas Bupati. (*)
Editor : Arif F
Artikel Terkait