GROBOGAN, iNewsMuria.id - Kemarau panjang menyebabkan 100 desa di 17 Kecamatan di Kabupaten Grobogan terdampak. Warga di desa tersebut membutuhkan bantuan air bersih dari Pemkab Grobogan dan pihak terkait lainnya.
"Berdasar data terakhir di BPBD Grobogan, sampai saat ini ada 100 desa di 17 kecamatan terdampak kemarau dan membutuhkan bantuan air bersih," jelas Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih, Rabu (20/9/2023).
Sebenarnya menurut Endang, ada laporan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bahwa salah satu desa di Kecamatan Klambu terdampak kemarau. Sehingga membutuhkan bantuan air bersih.
"Namun, kami belum bisa memastikan dan akan melakukan pengecekan kebenarannya. Karena selama ini Kecamatan Klambu banyak sumber air sehingga belum pernah terdampak kekeringan selama musim kemarau," tambahnya.
Lebih lanjut, Endang menyampaikan bahwa dari 100 desa di 17 Kecamatan yang membutuhkan bantuan air bersih, baru 99 desa yang sudah menerima bantuan air bersih. Baik dari BPBD, maupun pihak ketiga.
Menurut Kalak BPBD Grobogan, dari 100 desa namun baru 99 yang sudah dibantu hal ini karena surat permohonan baru masuk. Sehingga bantuan air bersih baru akan diberikan pada hari berikutnya.
"Sampai saat ini sudah disalurkan air bersih sebanyak 609 mobil tangki, dengan rincian 175 mobil tangki @4.000 liter, 290 mobil tangki @5.000 liter dan 144 mobil tangki @6.000 liter," jelas Endang.
Bantuan air bersih dari Alumni SMAN 3 Semarang angkatan 88 di Kabupaten Grobogan. (Istimewa)
Tak lupa sebagai Kalak BPBD, Endang berterima kasih kepada pihak ketiga yang telah turut membantu air bersih. Salah satunya PT Podo Rukun yang menyediakan satu mobil tangki dan isinya untuk kepentingan penyaluran air bersih hingga selesai kemarau. Ada juga ikatan alumni, PT KAI, BPR BKK, hingga RS Yakkum dan lainnya.
Mengenai dampak kekeringan panjang di Kabupaten Grobogan, apakah Pemkab Grobogan sudah menyatakan darurat bencana? Endang mengatakan saat ini statusnya Siaga Darurat Bencana kekeringan.
"Jadi statusnya kita perpanjang hingga akhir September. Sesuai BMKG hujan diperkirakan mulai turun pada dasarian pertama bulan November 2023. Namun, mudah-mudahan Oktober sudah ada hujan kendati kategori ringan," tambah Endang. (*)
Editor : Arif F
Artikel Terkait