KARANGANYAR,iNewsMuria.id-Jetis, desa yang terletak di Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, menjadi wadah dari kolaborasi positif antara mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 70 Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dan masyarakat setempat.
Tema yang diusung dalam program KKN itu adalah "Optimalisasi Kinerja Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Melalui Pembaharuan Fasilitas Penunjang Kegiatan."
BUMDes di Desa Jetis memiliki peran penting dalam pengembangan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Salah satu tantangan yang dihadapi adalah masalah lingkungan, terutama pengelolaan sampah. Mahasiswa KKN UNS mengidentifikasi kebutuhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik.
Mereka berinisiatif membantu BUMDes menyediakan keranjang sampah di salah satu titik strategis di desa, yaitu Pasar Desa Balong.
Penyediaan keranjang sampah bukan hanya untuk mempermudah pengumpulan sampah tetapi juga untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN berusaha membudayakan perilaku peduli lingkungan di Desa Jetis.
Selain penyediaan keranjang sampah, mahasiswa KKN juga terlibat dalam pembaharuan fasilitas masjid desa. Masjid merupakan pusat kegiatan keagamaan dan sosial di banyak desa di Indonesia.
Mahasiswa KKN UNS membantu dalam perbaikan fasilitas masjid, termasuk pengadaan sarung, mukena, dan sajadah. Ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kenyamanan dan kualitas fasilitas bagi warga desa yang menggunakan masjid untuk beribadah.
Kepala Desa Jetis Nur Wibowo sangat mengapresiasi kerja sama tersebut. Menurut dia, kerja sama antara UNS dan Desa Jetis membawa perubahan positif. Mahasiswa KKN telah membantu mengatasi masalah lingkungan di desa dan memperbarui fasilitas penting desa.
"Ini adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi dengan perguruan tinggi dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat desa," kata Nur Wibowo.
Program KKN itu bukan hanya tentang pembangunan fisik, tetapi juga pemberdayaan masyarakat desa untuk merawat lingkungannya sendiri dan memperbaiki fasilitas-fasilitas yang ada.
Melalui inisiatif ini, mahasiswa UNS tidak hanya memberikan bantuan fisik, tetapi juga memberikan pendidikan dan kesadaran kepada masyarakat Desa Jetis tentang pentingnya kebersihan dan perawatan fasilitas publik.
Kerjasama positif ini adalah contoh yang bagus tentang bagaimana pendidikan tinggi dapat berkontribusi pada pembangunan pedesaan di Indonesia.
Mahasiswa KKN UNS dan masyarakat Desa Jetis telah bersatu untuk menciptakan perubahan positif yang akan memberi dampak jangka panjang bagi kesejahteraan desa dan lingkungan mereka.(*)
Editor : Langgeng Widodo
Artikel Terkait