Berkaca 2019, Polres Grobogan Gandeng Perguruan Tinggi Untuk Tangkal Hoaks Pada Pemilu 2024

Arif F
Polres Grobogan gandeng perguruan tinggi gelar FGD untuk menangkal berita bohong atau hoaks di Pemilu 2024. (Istimewa)

GROBOGAN,iNewsMuria.id-Jelang Pemilu 2024, Polres Grobogan terus melakukan sejumlah kegiatan agar pelaksanaan pesta demokrasi tersebut di Kabupaten Grobogan bisa lancar dan aman. Salah satunya dengan menggandeng perguruan tinggi.

Salah satunya adalah kegiatan Focus Group Discussion (FGD) sebagai upaya menangkal berita bohong atau hoaks di masyarakat. Untuk itu Polres Grobogan menggandeng Universitas Ngudi Waluyo Semarang, Sabtu (19/8/2023).

FGD tersebut mengusung tema "Membangun daya cegah dan tangkal masyarakat terhadap berita hoax dan ujaran kebencian melalui media sosial untuk mendukung Kamtibmas yang aman dan kondusif pada Pemilu 2024”.

Kegiatan yang digelar di aula Jananuraga Polres Grobogan tersebut diikuti peserta dari unsur pegiat media sosial (medsos), PMII, Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Pancasila, Mafindo, Senkom, Orari, dan Lindu Aji.

Ada juga perwakilan dari Diskominfo Grobogan, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) dan perwakilan kepala desa serta pejabat utama (PJU) Polres Grobogan. 

Rektor Universitas Ngudi Waluyo Semarang Prof Subyantoro mengatakan, ciri dari era digital adalah banyaknya informasi yang beredar di masyarakat baik itu benar maupun bohong. Bahkan dalam lima tahun terakhir, sejak 2018 hingga 2023 temuan hoaks telah mencapai 11.357.

‘’Adapun cara jitu untuk menangkal berita bohong atau hoaks, salah satunya yaitu dengan melakukan siskamling atau patroli media sosial,”kata Prof Subyantoro di hadapan peserta FGD.

Sementara Kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan menjelaskan, pengguna internet di Indonesia hampir 215 juta orang, paling banyak mengakses internet menggunakan handphone atau HP.

“Latar belakang FGD dengan tema tersebut adalah belajar dari Pemilu 2019 di mana terjadi polarisasi hingga pelosok karena adanya ujaran kebencian dan berita bohong atau hoaks,” kata Kapolres Grobogan.

Apalagi saat ini, lanjut AKBP Dedy Anung Kurniawan, banyak orang yang lebih suka membaca atau mengakses informasi di dunia maya terutama dari media sosial atau penyebaran melalui grup WhatsApp. 

“Banyak yang tidak mau mengecek kebenaran dari informasi atau berita tersebut, diharapkan dengan FGD ini bisa menangkal beredarnya berita bohong atau hoaks di masyarakat. Jangan sampai kejadian di Pemilu 2019 terulang pada Pemilu 2024,” tegas Kapolres Grobogan. (*) 

Editor : Arif F

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network