Jumlah Kecamatan di Grobogan Yang Minta Bantuan Air Bersih Bertambah

Arif F
BPBD Grobogan menyalurkan bantuan air bersih ke sejumlah desa yang membutuhkan selama musim kemarau. (Istimewa)

GROBOGAN,iNewsMuria.id-Musim kemarau diperkirakan mencapai puncaknya Agustus-September 2023, permintaan bantuan air bersih dari kecamatan di Kabupaten Grobogan, hingga Kamis (27/7/2023) jumlahnya terus bertambah.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan, hingga saat ini permintaan bantuan air bersih sudah disampaikan oleh 12 kecamatan dari 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Grobogan.

"Yang mengajukan bantuan air bersih sampai saat ini sudah ada 12 kecamatan dengan jumlah desa yang membutuhkan air bersih sebanyak 43 desa," jelas Kepala Pelaksana atau Kalak BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih, Kamis (27/7/2023).

Jumlah kecamatan dan desa yang membutuhkan bantuan air bersih berdasar surat pengajuan yang masuk BPBD Grobogan bertambah jika dibandingkan pada 14 Juli 2023 yang hanya 8 kecamatan dengan 17 desa.

Adapun permohonan bantuan air bersih tersebut, lanjutnya, disampaikan melalui surat, email BPBD dan aplikasi SIGANA. Masing-masing kecamatan jumlah desa yang membutuhkan bantuan air bersih berbeda.

Kecamatan yang meminta bantuan adalah Kecamatan Karangrayung untuk 10 desa, Toroh untuk 7 desa, Kradenan ada 8 desa, Pulokulon juga 8 desa. Kemudian Purwodadi 1 desa, Geyer 3 desa, Tawangharjo ada 2 desa, lalu Ngaringan, Penawangan, Gubug, Tanggungharjo dan Grobogan masing-masing 1 desa.

"Dari pengajuan bantuan air bersih, BPBD Grobogan, CSR dibantu TNI dan Polri sudah menyalurkan bantuan air bersih ke 26 desa dengan jumlah 58 tangki. Yakni dari BPBD 43 tangki dan CSR 15 tangki," ujar Endang.


Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Kabupaten Grobogan Endang Sulistyoningsih. (Arif F)

 

Kendati sampai saat ini jumlah desa yang meminta bantuan air bersih sudah ada 43 desa dari 12 kecamatan, Kalak BPBD Grobogan berharap jumlahnya tidak bertambah lagi. Hingga musim kemarau berganti dengan musim hujan.

"Memang puncak kemarau diperkirakan Agustus hingga September, semoga jumlah kecamatan yang mengajukan bantuan air bersih tidak bertambah. Karena pada 2019 lalu, yang membutuhkan air bersih mencapai 18 kecamatan," kata Endang.

Mengenai kondisi saat ini di mana jumlah desa dan kecamatan yang mengajukan bantuan air bersih terus bertambah, Endang mengatakan, BPBD Grobogan belum menetapkan kondisi tanggap darurat. Hal ini karena BPBD dibantu CSR masih bisa memenuhi kebutuhan.

"Karena saat ini ada 2 tangki air milik BPBD dan satu tangki pinjaman lengkap dengan air bersihnya dari CSR," kata Endang. (*)

Editor : Arif F

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network