SOLO, iNewsMuria.id - Mereka yang suka berburu spot untuk selfie dan foto dengan tema mural di Kota Solo, pada tahun baru mendatang akan bisa menikmatinya.
Sebab ratusan spot mural di Koridor Gatsu, Koridor Ngarsopuro dan Gang Kampung Kemlayan serta Timuran yang berada di sekitar kawasan tersebut selesai dibuat.
Penyelesaian mural ini dilakukan selama 4 bulan sejak 1 September 2022.
Soloissolo yang merupakan pengelola kegiatan yang berkaitan seni mural di kawasan tersebut berhasil menciptakan ratusan mural baru dan renovasi mural lama, dalam sebuah program yang bertajuk SOLOISSOLO REVITALIZE #3.
Program revitalisasi ini di-support secara penuh oleh Kementerian PUPR, yang merupakan satu bagian dengan proyek pengerjaan pedestrian serta revitalisasi penataan kawasan Koridor Gatsu dan Ngarsopuro.
Selama 4 bulan, seratusan muralis yang tergabung dalam 40-an kelompok dan individu muralis mencipta ratusan mural.
Berbagai tema dan style mereka angkat dalam pembuatan mural di kawasan Koridor Gatsu, Ngarsopuro dan gang-gang Kampung sekitar yang terhubung langsung dengan koridor tersebut.
Adapun mural tersebut terbagi dalam beberapa zona, yang pertama yaitu zona Galeri Mural di Koridor Gatsu yang terpampang di 50-an rolling door toko dan dinding bangunan di sepanjang pertokoan Koridor Gatsu.
Mural di zona ini terdisplay sedemikian rupa layaknya karya di sebuah galeri seni, dengan penerangan lampu yang cukup, sehingga menambah kekuatan dan keindahan karya mural di saat malam hari.
Jenis karya mural di koridor Gatsu cukup beragam. Dari mulai mural dengan style modern kontemporer, graffiti, pop art hingga etnik dan kartunal.
Di antaranya adalah mural dengan visual wayang, kartun, publik figur, tokoh Solo serta berbagai mural bergaya pop lainnya dengan berbagai tema dan cerita.
Para pecinta mural dan masyarakat atau pengunjung dapat menikmati mural-mural pada rolling door toko tersebut pada malam hari atau setelah toko tutup.
Sementara saat pagi, siang dan sore hari, sebagian mural di dinding bagian atas bangunan dan dinding toko bagian samping serta beberapa toko yang tutup juga tetap bisa dinikmati.
Selain di Koridor Gatsu yang menyasar rolling door toko serta dinding bangunan pertokoan, terdapat pula zona mural di Koridor Ngarsopuro.
Mural di zona ini terpampang di dinding panjang koridor tersebut, pada plat besi yang telah terdisplay sedemikian rupa, serta pada bollard-bollard pembatas trotoar.
Mural di zona ini bertema visual batik Solo, serta batik nusantara dan ornamen etnik lainnya.
Zona mural lainnya yang dapat dinikmati adalah zona kampung mural di gang-gang Kampung Kemlayan serta Kampung Timuran.
Mural di gang-gang kampung kawasan ini diberi berbagai sentuhan mural dengan beragam gaya dan tema, menyesuaikan karakter kampung dan keunikan gang-gang kampung tersebut, yang secara visual berbeda-beda satu sama lain.
Di Gang Empu Panilih, yang merupakan gang paling selatan di kampung Kemlayan sisi timur Koridor Gatsu, terdapat mural dengan panjang seratusan meter bergaya visual abstrak, pop art dan kartunal yang terdisplay di lorong panjang masuk gang tersebut.
Sementara di Gang Empu Sedah yang berada di bagian tengah Koridor Gatsu, layaknya di Penang.
Di gang ini terdapat puluhan mural bergaya mural interaktif dengan sentuhan instalasi yang menarik untuk dijadikan lokasi selfi bagi para pengunjung, misalnya mural dengan instalasi sepeda dan properti keseharian lainnya.
Pengunjung dapat menikmati mural berpadu dengan keunikan kawasan di gang ini, yang terdiri dari rumah-rumah tua dan kuno yang banyak terdapat di sepanjang lorong gang Empu Sedah ini.
Zona kampung mural di Kemlayan lainnya adalah di gang Empu Gandring dengan mural-mural bertema floral.
Lalu gang Empu Barada dengan tema kekayaan kuliner Solo, serta gang Bedoyo dengan tema kekayaan musik kota Solo.
Sebagai informasi gang Bedoyo merupakan gang tempat Maestro Almarhum Gesang dulu tinggal.
Sehingga secara khusus di lokasi ini juga diberi mural dengan tema figur Gesang dengan ukuran cukup besar.
Gang lainnya yang banyak terdapat mural adalah di gang Soloissolo yang terletak di dekat lampu merah Sarpon sisi Koridor Gatsu.
Gang ini penuh dengan mural bergaya grafiti di sepanjang lorong gang kecil tersebut, sehingga cukup artistik dan menarik layaknya kawasan wisata mural di Melbourne yang populer.
Kemudian yang terakhir, zona mural juga dihadirkan di gang Madura di kampung Timuran, tepatnya di depan Pasar Triwindu.
Di gang sepanjang hampir 500 meter ini, di kanan kiri terdapat mural dengan tema budaya Solo dan dolanan anak tradisional, beberapa mural juga bersifat interaktif di kawasan ini.
Secara angka, terdapat seratusan spot mural di kawasan blok ini, dengan kalkulasi skala ribuan meter persegi mural dengan berbagai gaya dan tema, sehingga dirasa cukup memuaskan bagi para pengunjung.
Selain jumlah mural yang cukup masif, yang menarik dari mural-mural di kawasan ini adalah proses penciptaannya.
Yang mana melibatkan publik dan stakeholder kota, dari mulai warga, para pemilik toko serta pemerintah.
Sehingga karya-karya seni mural yang terdapat di kawasan ini juga merupakan karya seni publik yang cukup kuat.
Saat ini, proses pengerjaan telah mencapai 95% lebih, tinggal menyelesaikan beberapa spot yang juga telah memasuki tahap akhir.
Direncanakan per tanggal 31 Desember 2022 seluruh mural telah selesai 100% dan dapat dinikmati pengunjung saat tahun baru 2023.
Ke depan, Soloissolo juga telah merancang program yang terdiri dari Paket Wisata Mural berupa Street Art Tour, Workshop Mural untuk Publik, serta berbagai bentuk festival mural dan street art serta street art market.
Yang mana paket ini dapat diakses oleh pengunjung setiap harinya mulai awal tahun 2023.
Editor : Langgeng Widodo
Artikel Terkait