MURIA.iNews.id-Wakil Bupati Grobogan Bambang Pujiyanto mengatakan, politik identitas bisa berdampak pada masyarakat terutama di tataran grassroot. Bahkan bisa disertai konflik
berkepanjangan.
"Biasanya disertai konflik berkepanjangan padahal di tataran elit politik telah damai. Ini yang rugi tentu masyarakat. Terlebih lagi disertai isu SARA," jelas Wabup, Kamis (30/11/2022).
Tak hanya itu, sambung Wabup, dampak lainnya adalah tergerusnya nilai-nilai toleransi di masyarakat dan melunturkan nilai-nilai kebhinekaan.
"Bahkan ikatan persatuan dan persaudaraan bisa terganggu akibat politik identitas. Ini bisa berlangsung lama," kata Wabup.
Selain itu, menurut Wabup Bambang, politik identitas sering dijadikan alat propaganda memecah belah bahkan kerapkali menimbulkan aksi kekerasan.
Sehingga lanjut Wabup, politik identitas tidak mencerahkan dan mencerdaskan masyarakat
bahkan bisa meninggalkan luka cukup lama di antara mereka.
"Saya mengapresisasi sarasehan yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) bertema, menyongsong Pemilu 2024 yang beretika, Politik Identitas; antara nasionalis dan agama," ujar Wabup.
Karena bisa memberikan pendidikan politik dan pencerahan ke masyarakat, sehingga pelaksanaan Pemilu di 2024 nanti bisa berjalan lancar.
Selain itu kegiatan ini bisa dijadikan mitigasi dan pencegahan dini. Mengingat adanya dampak politik identitas di beberapa daerah seperti Jakarta dan lainnya beberapa waktu
lalu.
"Untuk itu perlu keterlibatan semua pihak. Terutama pada enam elemen. Yakni penyelenggara, TNI-POLRI, Pemda, peserta pemilu, tokoh masyarakat hingga media," jelasnya.(*)
Editor : Langgeng Widodo
Artikel Terkait