get app
inews
Aa Text
Read Next : Enam Kursi Kepala Dinas di Jepara Terisi, Bupati Tekankan Integritas dan Kerja Profesional

Jepara Raih Apresiasi Kemenbud, 6 Budaya Ditetapkan WBTB 2025

Selasa, 16 Desember 2025 | 15:19 WIB
header img
ILUSTRASII Seni Ukir: Wisatawan asal Spanyol melihat kerajinan seni ukir khas Jepara di salah satu galeri di kawasan Senenan, Tahunan, Jepara, baru-baru ini.


JEPARA, iNewsMuria.id- Kabupaten Jepara kembali mengukuhkan posisinya sebagai daerah kaya budaya dengan meraih enam Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Indonesia tahun 2025 dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia. 

Penghargaan prestisius ini diterima Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Jepara, Ali Hidayat, dalam Malam Apresiasi WBTB di Jakarta, Senin (17/12/2025) malam. 

Enam objek pemajuan kebudayaan Jepara yang berhasil mendapat apresiasi WBTB Indonesia tahun 2025 adalah, Batik Jepara, Horog-Horog (Makanan Khas), Memeden Gadhu (Tradisi), Baratan Kalinyamatan (Upacara Adat), Pindang Serani (Makanan Khas), dan Ukir Kaligrafi Jepara (teknologi tradisional). 

Ali Hidayat mengungkapkan rasa syukur dan menekankan pentingnya menjaga warisan budaya ini agar tidak tergerus zaman.

"Alhamdulillah, penghargaan ini adalah amanah untuk bisa terus kita jaga dan lestarikan. Kami berkomitmen untuk 'Ngurip urip budaya yang sudah ada jangan sampai punah'," ujar Ali Hidayat, Selasa (16/12/2026). 

Dikatakan Ali Hidayat, lestari, adalah salah satu pilar penting dari program unggulan Mulus, Bupati Jepara Witiarso Utomo dan Wakil Bupati Muhammad Ibnu Hajar. 

“Program lestari ini menjadi komitmen nyata pemkab untuk mendukung penuh kebudayaan dan tradisi lokal. Melalui lestari, warisan budaya dan tradisi Jepara akan terus dijaga, dikembangkan, dan dilestarikan agar dapat menjadi pondasi pembangunan sekaligus daya tarik wisata,” ungkap Ali. 

Ia juga menyoroti perlunya fasilitasi ruang dan waktu yang memadai agar WBTB yang telah diraih ini dapat terus eksis dan relevan di era modernisasi, serta dapat diwariskan kepada generasi muda.

“Kami berharap masyarakat di era modernisasi untuk tetap mengutamakan, mencintai, menghargai produk, seni, tradisi, dan budaya lokal agar lestari ke generasi berikutnya,” kata dia. 

Terpisah, Bupati Jepara Witiarso Utomo memberikan terimakasih dan apresiasi kepada Kemenbud. Berharap prestasi ini bisa meningkatkan pariwisata dan membawa kesejahteraan masyarakat Jepara. 

“Kami berkomitmen  untuk melestarikan dan mengembangkan potensi budaya yang ada di Kota Ukir. Tidak hanya situs-situs budaya, tapi juga tari, lagu, makanan dan berbagai domain budaya yang ada di masyarakat Jepara,” ungkap Witiarso. 

Menurutnya, upaya ini tak hanya sekadar menjaga kekayaan budaya yang sudah diwariskan turun temurun namun juga diharapkan mampu menggenjot sektor ekonomi kreatif di Kota Ukir. Agar lebih maksimal, langkah ini juga akan dikolaborasikan dengan sektor pariwisata yang juga menjadi unggulan di Jepara.

"Jadi multimanfaat. Kebudayaan lestari, ekonomi kreatif dan pariwisata juga terangkat," tandas Mas Wiwit, sapaan akrab Bupati Jepara

Pencapaian Jepara tahun ini turut berkontribusi besar terhadap dominasi Provinsi Jawa Tengah dalam Malam Apresiasi WBTB 2025. 

Jawa Tengah menjadi provinsi dengan jumlah penetapan WBTB terbanyak tahun ini. Atas capaian luar biasa ini, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Lutfi, turut hadir secara langsung dalam malam apresiasi tersebut. 

Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon dalam sambutannya mengatakan, tahun ini ada 514 WBTB yang ditetapkan secara nasional. Ini menggenapi jumlah WBTB Indonesia sebanyak 2.727 objek. 

Menurut Fadli Zon, Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar dan masih banyak elemen kebudayaan yang belum terdaftar sebagai WBTB. 

"Kita dorong objek pemajuan kebudayaan meliputi tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan tradisional yang ada di Indonesia," kata dia. 

Dikatakan, WBTB ini harus dihidupkan ekosistsmnya. Sehingga ada nilai tambah pada bagian hilirisasi potensi budaya. 

"Kementerian Kebudayaan juga tengah mendaftarkan sejumlah objek menjadi WBTB Dunia oleh Unesco," kata dia. 

Penambahan enam WBTB di tahun 2025 ini semakin memperpanjang daftar warisan budaya Jepara yang telah diakui secara nasional. Sebelumnya, Jepara telah memiliki beberapa WBTB, antara lain:

Seni Ukir (2015)

Lomban, Perang Obor, dan Jembul Tulakan (2020)

Tenun troso (2022)

Kentrung, Emprak (2023)

Macan Kurung, dan Barikan (2024)

Dengan penetapan WBTB 2025 ini, diharapkan masyarakat Jepara semakin termotivasi untuk menjaga keunikan dan kekayaan budaya lokalnya. (*)

Editor : Arif F

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut