get app
inews
Aa Text
Read Next : Gandeng Saudi Tourism Authority, Hajar Aswad Mubaroq Gelar Tur Museum Al-Sirah Madinah

Umrah Mandiri Disahkan, Sekjen Asphirasi : Momentum Transformasi Travel Harus Naik Kelas

Senin, 27 Oktober 2025 | 13:03 WIB
header img
Jamaah umrah. (Foto : Istimewa')

JAKARTA,iNewsMuria.id-Pemerintah resmi mengesahkan Undang-Undang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (UU PIHU) Nomor 14 Tahun 2025, dimana didalamnya memgatur perjalanan umrah mandiri bagi para jamaah.

Sekjen Asosiasi penyelenggara Haji dan Umroh Seluruh Indonesia (Asphirasi) Retno Anugerah Andriyani melihat, dengan dibukanya secara resmi era umroh mandiri merupakan kesempatan besar bagi travel untuk memperkuat layanan, bukan mundur dari persaingan.

Menurut dia, industri perjalanan umrah justru diharapkan berinovasi dengan digitalisasi layanan, meningkatkan profesionalisme SDM, menghadirkan paket yang fleksibel dan transparan
dan menyediakan pendampingan berbasis customer experience ibadah

“PPIU bukan sekadar penjual paket. Kita adalah konsultan ibadah dan pelindung jamaah. Di sinilah nilai kita semakin terlihat” ujar Retno Anugerah Andriyani, menanggapi disahkannya UU Nomor 14 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah atau UU PIHU.

Direktur PT Hajar Aswad Mubaroq itu melihat pasar Indonesia yang sangat besar dan beragam. Menurut Retno Anugerah Andriyani, ada segmen yang mungkin mencoba perjalanan mandiri, tetapi mayoritas jamaah tetap membutuhkan pendampingan menyeluruh.

“Kita tidak perlu takut dengan transformasi. Kita justru yang harus memimpin transformasi itu. Yang dijaga adalah amanah. Dan amanah tidak bisa dibeli secara mandiri” tandasnya.

Retno menegaskan, PPIU tidak akan terpinggirkan, justru akan menjadi mitra utama dalam ekosistem umroh yang semakin modern. Industri harus siap berkolaborasi dengan platform digital untuk memperkuat kualitas pelayanan haji dan umrah nasional.

“Selama PPIU selalu menjaga kualitas dan kejujuran layanan, jamaah akan tetap memilih kenyamanan, dan itu kita yang siapkan.”

Retno melanjutkan, ada beberapa kelemahan umrah mandiri yaitu :

1. Resiko penipuan yang lebih tinggi apalagi ketika transaksi pembelian dilakukan perorangan tidak dengan travel ataupun platform yang terpercaya.
2. Tidak adanya bimbingan yang memadai dan penjamin pengurusan di Saudi ketika jamaah sakit atau meninggal ataupun kecelakaan.

Karena itu, Retno menyarankan para jamaah yang memilih umrah mandiri untuk mempersiapkan beberapa kemungkinan yang tidak terduga, termasuk biaya biaya tambahan yang mungkin akan muncul. "Serta persiapan tenaga dan pikiran yang ekstra karena jamaah lah yang mengatur perjalanannya," jelasnya.

Retno juga menyampaikan, jamaah umrah mandiri bisa konsultasikan terkait rencana perjalanan umrahnya, kepada beberapa travel terpercaya. "Seperti PPIU anggota Asphirasi yang dengan terbuka akan memberi informasi dan ide perjalanan umrah mandiri dengan aman dan lebih nyaman," pungkasnya.(*)

Editor : Arif F

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut