get app
inews
Aa Text
Read Next : Keracunan Massal MBG Tuai Sorotan, Prabowo Panggil Menteri Instruksikan Perbaikan Teknis

Pidato Prabowo di PBB Guncang Dunia: Suara Keras Indonesia untuk Keadilan dan Perdamaian

Selasa, 30 September 2025 | 10:35 WIB
header img
Prof Dr Henry Indraguna menilai pidato ini sebagai cerminan visi Indonesia untuk melawan hegemoni dan mendukung kesetaraan global

JAKARTA, iNewsMuria - Presiden RI Prabowo Subianto mengguncang Sidang Majelis Umum PBB di New York pada 23 September 2025 dengan pidato berapi-api selama 19 menit. Pidatonya, yang disiarkan langsung via YouTube PBB, memikat ratusan pemimpin dunia dan jutaan penonton global.  

Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan pentingnya perdamaian dunia di tengah tantangan geopolitik dan ekonomi, menggemakan semangat Gerakan Non-Blok ala Soekarno. Terkait pidato RI 1 tersebut, Penasehat Ahli Balitbang DPP Partai Golkar, Prof Dr Henry Indraguna menilai pidato ini sebagai cerminan visi Indonesia untuk melawan hegemoni dan mendukung kesetaraan global.  

Profesor dan Guru Besar Unissula Semarang ini menyebut pidato Prabowo sarat heroisme, patriotisme, dan solidaritas tinggi. Beliau menilai Prabowo sebagai “Little Soekarno” yang berani menentang imperialisme, kolonialisme, dan ketidakadilan global.  

Dengan tegas, Prabowo menyerukan solusi dua negara untuk kemerdekaan Palestina, mengecam penindasan dan genosida di Gaza. “Solusi dua negara harus diterjemahkan ke langkah konkret oleh komunitas internasional,” ujar Prof Henry, mengutip pidato Prabowo yang disambut tepuk tangan meriah.  

Prof Henry menegaskan bahwa Prabowo telah mengembalikan Indonesia ke panggung diplomasi multilateral PBB setelah absen selama satu dekade. “Indonesia is back, tampil sebagai mercusuar harapan bagi Global South,” kata katanya di Jakarta, Senin (29/9/2025).  

Pidato Prabowo juga mengkritik ketidakadilan global dengan mengacu pada doktrin Thucydides, menolak hukum rimba dalam tata kelola dunia. Seruannya untuk reformasi PBB yang inklusif mendapat standing ovation dari delegasi, termasuk pujian dari Raja Yordania dan Presiden Brasil.  

Media global seperti Al Jazeera memuji pidato ini sebagai “berapi-api” dan visioner, sementara di dalam negeri, politisi seperti Puan Maharani dan Fadli Zon menyebutnya kebanggaan nasional. Salam multireligi Prabowo, menurut Prof Henry, mencerminkan kosmopolitanisme Immanuel Kant untuk menjembatani perpecahan dunia.  

Namun, Prof Henry menekankan bahwa keberhasilan pidato ini bergantung pada aksi nyata, seperti bantuan konkret untuk Palestina dan reformasi domestik. 

“Prabowo telah mengembalikan nama Indonesia di dunia, kini saatnya wujudkan visi perdamaian dan keadilan,”  tegas Wakil Ketua Dewan Pembina Kongres Advokat Indonesia (KAI) tersebut.

Editor : Arif F

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut