Uya Kuya Ulurkan Bantuan Pemulangan Jenazah PMI di Hongkong

JAKARTA, iNewsMuria - Artis sekaligus politikus, Uya Kuya, kembali menunjukkan sisi kemanusiaannya dengan membantu pemulangan jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) bernama Rifa Hamidah. Rifa meninggal dunia karena sakit di Hong Kong. Aksi ini menjadi sorotan karena dilakukan di tengah cobaan pribadi yang sedang dihadapi Uya Kuya.

Pemulangan jenazah Rifa merupakan hasil kolaborasi Uya Kuya dengan aktivis Tenaga Kerja Wanita (TKW) Hong Kong, Miss Yuni. Keduanya telah aktif selama empat tahun terakhir membantu PMI yang bermasalah, mulai dari kasus sakit hingga pemulangan jenazah. Kerja sama ini menjadi bukti nyata kepedulian mereka terhadap nasib pekerja migran.

Baca Juga

Uya Kuya Datang ke Grobogan, Terungkap Mau Takziah PMI di Sumberagung

Kedatangan jenazah Rifa di Desa Semboro, Jember, disambut haru oleh keluarga dan warga setempat. Keluarga Rifa menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada Uya Kuya dan Miss Yuni atas bantuan mereka. Bantuan ini sangat berarti bagi keluarga yang tengah berduka.

Meski sedang nonaktif dari posisinya, Uya Kuya menegaskan bahwa hal itu tidak mengurangi niatnya untuk membantu masyarakat, terutama para PMI. 

"Walaupun status saya sedang nonaktif, namun tidak mengurangi niat saya membantu masyarakat," ujarnya. Ia menekankan bahwa kegiatan ini sudah ia lakukan jauh sebelum menjadi anggota DPR.

Uya Kuya juga menanggapi video hoaks yang menuduhnya menyebut gaji Rp3 juta kecil. Ia menegaskan bahwa video yang beredar tersebut adalah fitnah yang diambil dari video lamanya. "Kebenaran akan datang pada waktunya," katanya.

Sebelum menghadiri prosesi pemakaman Rifa, Uya Kuya juga menyempatkan diri menjenguk seorang PMI bernama Lilis. Lilis sebelumnya pernah dibantu Uya Kuya untuk dipulangkan dari Malaysia dalam keadaan koma dan lumpuh. Aksi ini membuktikan bahwa bantuan Uya Kuya bukanlah sekadar sensasi, melainkan kepedulian yang berkelanjutan.

Tindakan Uya Kuya ini menjadi contoh positif bagi para politikus dan publik figur lainnya. Di tengah berbagai polemik, ia memilih untuk fokus pada aksi kemanusiaan yang nyata. 

Editor : Arif F