Lakukan Pergerakan, Milenial Tidak Hanya Jadi Followers Saja, Jadilah Pemain

JAKARTA, iNewsMuria – Adhitya Maulana, praktisi Ekonomi Kreatif mendorong generasi milenial untuk tidak terus menerus menjadi pengikut atau followers, tapi juga harus bisa menjadi pemain.

Dia mengatakan, untuk menjadi pemain, perlu kreatif, harus keluar dari zona nyaman, melakukan sesuatu, harus ambil langkah, dan juga berpikir kritis. Jika ini dilakukan, maka tak lagi jadi followers, melainkan jadi influencer ataupun creator.

Baca Juga

Sasar Milenial dan Gen-Z, Sababay Winery Luncurkan Sangria yang Kaya Buah dan Rempah Indonesia

 “Anak zaman sekarang kan banyak yang mantau instagram sambil rebahan, kenapa nggak coba lakuin sesuatu dari apa yang dilihat, atau bahasanya itu create jadi sesuatu yang lebih kreatif lagi agar bisa menghasilkan pundi-pundi uang. Dibanding jadi followers doang, harus jadi pemain dong,” ujarnya dalam Podcast Aksi Nyata, Creativepreneurship: Usaha Tanpa Modal? Bisa Kalau Kreatif!, Senin (28/3/2022).

“Coba aja dulu ngelakuin sesuatu yang kreatif tapi yang nggak nyeleneh juga. Tapi ngasih insight yang baik dan bermanfaat untuk penonton,” sambungnya.

Adhitya mencontohkan, ada pemain sosial media yang awalnya hanya menonton video-video orang di Instagram, kini bisa menjadi creator dengan kreativitasnya.

Baca Juga

Workshop Literasi Milenial bagi Santri dan Mahasiswa, Dr KH Ahmad Faiz: Karya Jadikan Umur Panjang

“Awalnya orang itu pengangguran, kerjaannya nontonin video doang, scroll-scroll, nah tapi yang bagusnya, dari hasil scroll-scrollnya itu dia bikin sesuatu yang dia upload juga di medsosnya, dan sekarang boom, viral dan terkenal,” bebernya.

Mulai sekarang, tutur Adhitya, bagi kaum rebahan mulailah untuk mencoba hal-hal yang baru dengan kreatifitas yang dimiliki, manfaatkan platform yang ada untuk berbagi wawasan yang baru kepada masyarakat luas. Karena, kata dia, dari yang coba-coba, jika dilakukan dengan konsisten bisa memberikan dampak baik bagi diri sendiri. “Tambah cuan juga bisa dari media sosial,” pungkasnya.

Editor : Ade Achmad Ismail