Perangi Narkoba, Polda Kaltara Bongkar Sindikat Hingga Transformasi Wilayah Bebas Narkoba

JAKARTA, iNewsMuria - Kalimantan Utara (Kaltara) yang berbatasan langsung dengan Malaysia memiliki posisi geografis strategis yang membuat wilayah ini rawan menjadi jalur masuk narkoba ke Indonesia. Selain melalui jalur resmi seperti pelabuhan dan pos lintas batas, peredaran narkoba juga banyak memanfaatkan jalur tikus yang sulit terpantau. Hal ini menambah tantangan besar bagi aparat kepolisian dalam mengatasi masalah narkoba yang semakin meresahkan masyarakat di wilayah tersebut.
Kapolda Kaltara, Irjen Pol Hary Sudwijanto, S.I.K., M.Si., menyadari betul ancaman besar yang dihadapi wilayah ini.
"Kami tidak hanya menghadapi masalah narkoba yang berasal dari jaringan internasional, tetapi juga peredaran narkoba lokal yang sangat mengkhawatirkan. Oleh karena itu, pemberantasan narkoba menjadi salah satu fokus utama kami," ujar Kapolda Hary, dalam keterangannya, Jumat (3/1/2025).
Dalam upaya tersebut, Polda Kaltara berhasil mengungkap 131 laporan polisi (LP) antara Juli hingga Desember 2024, dengan mengamankan 186 tersangka dari berbagai jaringan narkoba.
Barang bukti yang berhasil disita dari hasil pengungkapan ini mencerminkan besarnya ancaman narkoba di Kaltara. Di antaranya, Polda Kaltara mengamankan sabu-sabu sebanyak 174.960,44 gram, yang mayoritas berasal dari jaringan internasional yang memanfaatkan jalur perbatasan dan jalur tikus.
"Jumlah barang bukti ini menunjukkan bahwa kita sedang berhadapan dengan jaringan yang sangat besar dan berbahaya," terang Kapolda.
Selain sabu, Polda Kaltara juga mengamankan 3,97 gram ganja, 201 butir ekstasi, dan 23 miligram liquid sintetis, jenis narkoba cair yang semakin populer di kalangan pengguna.
Keberhasilan Polda Kaltara dalam pengungkapan kasus narkoba ini merupakan hasil dari kerja keras aparat kepolisian dan sinergi dengan berbagai pihak terkait.
"Kami tidak bisa bekerja sendirian. Pemberantasan narkoba membutuhkan kerjasama antara aparat penegak hukum, pemerintah, dan masyarakat," ujarnya.
Dalam hal ini, Polda Kaltara juga bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltara untuk melakukan langkah-langkah pencegahan dan pemberdayaan masyarakat.
Salah satu langkah preventif yang dilakukan oleh Polda Kaltara dan BNNP Kaltara adalah transformasi kawasan rawan narkoba menjadi wilayah yang bebas narkoba. Salah satu contoh konkret dari inisiatif ini adalah kampung Selumit Pantai, yang sebelumnya dikenal sebagai daerah dengan tingkat peredaran narkoba yang tinggi. Program transformasi ini tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas hidup mereka.
Kapolda Kaltara menjelaskan bahwa untuk mencapai tujuan tersebut, beberapa langkah strategis telah dirancang. "Penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat menjadi hal yang sangat penting. Kami ingin masyarakat sadar akan bahaya narkoba dan terlibat langsung dalam pemberantasan peredaran narkoba di lingkungan mereka," jelasnya.
Program penyuluhan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari orang dewasa hingga generasi muda di sekolah-sekolah, untuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga diri dari narkoba.
Selain itu, pemberdayaan ekonomi masyarakat juga menjadi salah satu pilar utama dalam program transformasi Selumit Pantai. Kapolda Hary menjelaskan, "Kami akan memberikan pelatihan kewirausahaan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap aktivitas ilegal. Dengan adanya usaha kecil dan menengah yang produktif, kami harap bisa mengurangi kerentanannya terhadap jaringan narkoba."
Program ini bertujuan menciptakan sumber penghasilan halal yang dapat mendukung ketahanan ekonomi masyarakat dan sekaligus mengalihkan mereka dari peredaran narkoba.
Penguatan pengawasan juga menjadi salah satu fokus dalam upaya pemberantasan narkoba di Selumit Pantai. Polda Kaltara dan BNNP Kaltara berencana mendirikan posko anti-narkoba di lokasi strategis yang melibatkan Bhabinkamtibmas dan Babinsa untuk melakukan deteksi dini terhadap aktivitas mencurigakan. "Posko ini akan menjadi pusat pengawasan yang tidak hanya mendeteksi penyalahgunaan narkoba, tetapi juga memberikan rasa aman kepada masyarakat," tambah Kapolda.
Dengan berbagai upaya tersebut, Kapolda Kaltara optimis bahwa wilayah Selumit Pantai dapat menjadi kawasan bebas narkoba yang mandiri secara ekonomi dan sehat secara sosial.
"Kami tidak akan berhenti dalam memerangi narkoba. Ini adalah musuh bersama, dan kami berkomitmen untuk terus berjuang demi menciptakan masa depan yang lebih baik," pungkas Kapolda Hary.
Editor : Langgeng Widodo