JAKARTA, iNewsMuria - Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Ikhwal itu, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya mendorong UMKM untuk memanfaatkan perdagangan digital atau e-commerce. Salah satu langkah yang diambil adalah berkolaborasi dengan Snapcart Indonesia, lembaga riset pasar terkemuka, guna memahami potensi dan peluang yang ada bagi UMKM dalam mengembangkan usaha mereka melalui platform e-commerce.
Baru-baru ini, Snapcart merilis riset yang bertujuan untuk mengidentifikasi marketplace yang paling efektif bagi UMKM dan brand lokal.
"Penelitian ini dilakukan untuk memberikan wawasan tentang kepuasan, preferensi, dan faktor-faktor yang memengaruhi kesuksesan UMKM dalam memilih marketplace. Riset ini penting untuk mempercepat upaya UMKM naik kelas melalui e-commerce dan mendorong mereka agar semakin kompetitif di pasar digital," kata Helena Suri, Senior Research Manager Snapcart, dalam keterangan resminya, Sabtu (16/11/2024).
Di Indonesia, beberapa marketplace besar seperti Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, dan Lazada menjadi pilihan utama bagi banyak UMKM. Berdasarkan temuan riset Snapcart, Shopee menempati posisi pertama sebagai marketplace yang memberikan keuntungan paling besar bagi penjual, dengan persentase mencapai 71%. Ini menunjukkan bahwa Shopee berhasil menarik banyak UMKM berkat berbagai fitur yang menguntungkan, mulai dari kemudahan berjualan hingga program promosi yang efektif. Diikuti oleh Tokopedia (12%), TikTok Shop (11%), dan Lazada (3%).
Marketplace memegang peranan penting dalam ekosistem ekonomi digital Indonesia, dan memberikan dampak yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi lokal. Berdasarkan laporan e-Conomy SEA oleh Google, nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai USD 82 miliar pada tahun 2023 dan diprediksi akan terus berkembang hingga USD 110 miliar pada 2025. Potensi ini menunjukkan bahwa marketplace berfungsi sebagai katalisator utama bagi UMKM dalam memperkenalkan produk mereka ke pasar yang lebih luas.
Keuntungan besar yang didapat UMKM dari marketplace bukan hanya terkait dengan akses pasar yang luas, tetapi juga dengan berbagai fitur dan inovasi yang ditawarkan oleh masing-masing platform. Shopee, misalnya, memiliki fitur-fitur interaktif dan layanan yang mempermudah UMKM dalam menjangkau konsumen, meningkatkan visibilitas produk, dan mengelola transaksi secara efisien. Begitu pula dengan Tokopedia dan TikTok Shop yang juga menawarkan berbagai inisiatif dan program yang memperkuat daya saing produk lokal di pasar digital.
Selain itu, faktor-faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan UMKM dalam berjualan di marketplace adalah kemudahan transaksi, keamanan, dan dukungan pemasaran digital. Marketplace menawarkan sistem pembayaran yang aman dan berbagai promosi yang membantu UMKM menarik lebih banyak konsumen. Tak hanya itu, platform-platform ini juga memberikan pelatihan dan alat analitik yang membantu pelaku usaha dalam mengelola toko online mereka secara lebih profesional dan efisien.
Dengan terus berkembangnya teknologi dan meningkatnya penetrasi internet, peluang bagi UMKM untuk memperluas pasar mereka melalui e-commerce semakin terbuka lebar. Untuk itu, penting bagi pelaku usaha untuk memilih marketplace yang sesuai dengan kebutuhan mereka, baik dari segi fitur, dukungan, maupun audiens yang dapat dijangkau. Dengan dukungan dari pemerintah, lembaga riset, dan berbagai platform e-commerce, UMKM Indonesia dapat lebih mudah naik kelas dan berkompetisi di pasar global.
Dengan riset seperti yang dilakukan oleh Snapcart, diharapkan UMKM Indonesia dapat lebih memahami pasar digital dan memilih marketplace yang tepat untuk mengembangkan usaha mereka. Marketplace bukan hanya sebagai tempat transaksi, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif. Melalui pemanfaatan e-commerce, UMKM Indonesia bisa lebih maju, berdaya saing, dan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian digital tanah air.
Editor : Langgeng Widodo