BOYOLALI,iNewsMuria.id-Dari analisis situasi yang dilakukan Universitas Sahid Surakarta, sebagian besar warga Desa Brajan berprofesi sebagai petani dan peternak. Namun sayang, limbah hasil pertanian dan peternakan umumnya dibakar dan dibuang begitu saja, padahal limbah pertanian dan peternakan dapat diolah menjadi kompos maupun biogas.
Berangkat dari situ, Tim PKM dari Usahid Surakarta yang diketuai Reni Ariastuti beserta tim melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat di desa yang berada di Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah itu. Tema yang diambil pengolahan limbah peternakan dan pertanian menjadi sumber energi terbarukan berupa biogas dan kompos.
Pengabdian diawali dengan pembangunan instalasi reaktor Biogas dengan teknologi Fixed Dome (kubah beton) di salah satu rumah warga, yakni Markaban. Pembangunan berlangsung kurang lebih satu minggu dengan memakan biaya kurang lebih Rp 14 juta. Reaktor biogas itu secara resmi diserahkan kepada warga Desa Brajan yang diwakili Markaban dan diketahui Siswanto selaku Kapala Desa Brajan.
Tak hanya menyumbangkan reaktor biogas, tim PKM juga menyumbang 1 unit alat pencacah multifungsi dan berbagai peralatan pertanian kepada anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Bumi Manunggal Desa Brajan.
Dan guna mendukung ketrampilan warga dalam pengolahan limbah pertanian dan peternakan menjadi biogas dan kompos, tim PKM juga melakukan serangkaian kegiatan pelatihan dan praktek langsung cara pengolahan limbah dengan melibatkan pengurus dan anggota gapoktan desa setempat sebagai peserta pelatihan.
"Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan mulai Bulan Agustus hingga Oktober mendatang," kata Reni Ariastuti. "Untuk Oktober, rencananya akan dilaksanakan pelatihan pembuatan kompos organic dari bio-slurry, ampas sisa biogas serta pengemasan dan pemasarannya secara luas melalui market place."
Kepala Desa Brajan Siswanto merasa senang dengan kegiatan pengabdian tersebut. Dia mengatakan, kegiatan PKM yang dilakukan ibu-Ibu dosen dari Universitas Dahid Surakarta itu tepat sasaran dan bermanfaat bagi warga desa dan diharakan, ke depan bisa berlanjut dan menjadikan warga lebih produktif
"Warga Desa Brajan merasa senang karena mendapat bantuan reaktor biogas yang dapat mengolah kotoran ternak menjadi biogas yang dapat dimanfaatkan untuk memasak oleh sebagian warga desa," kata Siswanto.
Anggota Gapoktan Tani Bumi Manunggal Desa Brajan juga berterima kasih karena mendapat bantuan hibah alat pertanian dan mesin multifungsi yang dapat digunakan untuk mengolah limbah pertanian menjadi kompos organic.
Reni Ariastuti mangatakan, kegitan PKM tersebut tidak berhenti sampai di sini saja. Pihaknya berharap agar PKM itu bisa berlanjut dan berkembang sehingga bermanfaat untuk lingkup yang lebih luas. Selain itu Desa Brajan juga bisa menjadi model desa yang berkemajuan dalam memanfaatkan limbah secara optimal untuk mendukung ekonomi hijau, sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Ketua tim mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (DRTPM) yang telah mendanai semua kegiatan pengabdian pada hibah Pengabdian Kepada Masyarakat skema Pemberdayaan Masyarakat tahun 2024.
"Kami ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Universitas Sahid Surakarta dan Desa Brajan yang mendukung terlaksananya kegaiatn tersebut dengan lancar dan baik," kata Reni Ariastuti.
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat / PKM Universitas Sahid Surakarta berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan kepada Desa Brajan, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali agar semakin maju dalam pengelolaan lingkungan dan perekonomian berbasis lingkungan yang ramah.(*)
Editor : Langgeng Widodo