get app
inews
Aa Text
Read Next : Banyak Dihadiri Tamu Istimewa, Tingalan Jumenengan Sinuhun PB XIII ke-20 Berjalan Lancar

Gelar Wilujengan Adeging Nagari, Keraton Surakarta Apresiasi Dukungan dari Berbagai Pihak

Selasa, 23 Juli 2024 | 23:56 WIB
header img
Keraton Surakarta Hadiningrat menggelar tradisi wilujengan adeging nagari (foto: Klasik)

SOLO, iNewsMuria.id - Tepat malam bulan purnama 17 Suro 1958, atau bertepatan dengan Selasa 23 Juli 2024, Keraton Surakarta Hadiningrat menggelar tradisi Wilujengan Adeging Nagari.

Tradisi ini diadakan sebagai peringatan perpindahan Keraton Surakarta Hadiningrat dari Kartasura ke lokasinya saat ini.

Acara tersebut dipusatkan di Sasana Handrawina Keraton Surakarta, dengan dihadiri para kerabat, sentana, dan abdi dalem serta tamu undangan.

Lantunan Syahadat Qurais dan Shalawat Sultan Agung pun terdengar menggema di setiap sudut keraton dalam prosesi wilujengan ini, sebagai salah satu ciri khas puji-pujian khas Jawa.

Wilujengan Adeging Nagari kali ini menandai bahwa Keraton Surakarta Hadiningrat telah memasuki usia 288 tahun, dihitung sejak berdirinya pada 17 Suro 1670, atau 20 Februari 1745 dalam kalender Masehi.

"Keraton Surakarta ini adalah penerus Mataram. Dan kita memiliki metode perhitungan sendiri yang didasarkan pada perhitungan Jawa warisan Sultan Agung. Karena itulah yang kita gunakan sebagai patokan tetap tanggal 17 Suro," ujar GKR Koes Moertiyah, Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta Hadiningrat, yang juga merupakan penyelenggara acara tersebut.

Selain pembacaan shalawat dan puji-pujian, acara ini juga diisi dengan pembacaan sejarah keraton yang dituangkan dalam tembang Jawa Pangkur dan Dandanggula. Sedangkan penjelasan detail terkait sejarah keraton juga disampaiikan oleh GKR Koes Moertiyah, atau yang akrab disapa Gusti Moeng kepada para tamu yang hadir.

Acara ini selain dihadiri mereka yang berhubungan langsung dengan keraton, beberapa tamu dari tokoh masyarakat juga tampak hadir.

Di penghujung acara, para tamu undangan disuguhi jenang Suran, yang berupa bubur nasi lengkap dengan beragam lauk.

Ratusan mangkuk kecil jenang Suran yang telah didoakan bersama ini langsung ludes seketika setelah dibagikan kepada para tamu yang hadir.

KP Edi Wirabumi, suami dari Gusti Moeng dan salah satu kerabat dalem, menjelaskan bahwa Wilujengan Nagari ini merupakan bagian dari upaya untuk terus nguri-nguri tradisi budaya leluhur.

Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang telah ikut mendukung acara ini, termasuk H. Puspo Wardoyo, pengusaha kuliner dan pemilik Ayam Bakar Wong Solo. 

Puspo Wardoyo dikenal aktif berpartisipasi dalam mendukung pelestarian budaya di dalam Keraton Surakarta Hadiningrat.

"Terima kasih secara khusus kepada Mas Puspo Wardoyo selaku pemilik Ayam Bakar Wong Solo, atas semua dukungan yang diberikan selama ini. Kami melihat bahwa beliau ini memiliki kepedulian yang begitu besar dalam upaya pelestarian tradisi budaya," jelas KP Edi Wirabumi.

KP Edi Wirabumi juga menegaskan tekad pihaknya untuk terus memosisikan Keraton Surakarta sebagai pusat perkembangan budaya Jawa.

Untuk itu, keraton juga menjalin kerja sama dengan institusi perguruan tinggi yang memiliki kepedulian terhadap kebudayaan Jawa.

"Ke depan, kami akan terus menjalin kerja sama dengan kampus untuk bisa memberikan berbagai masukan agar Keraton Surakarta Hadiningrat bisa semakin maju dan tidak ketinggalan zaman," tandasnya. (*)

Editor : Langgeng Widodo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut