get app
inews
Aa Text
Read Next : Pasar Modal Gelar Capital Market Summit & Expo 2024, Ini Tujuannya...

Perkembangan Awal 2024 Pasar Modal Di Solo Raya : Jumlah Investor Naik, Nilai Transaksi Turun...

Jum'at, 15 Maret 2024 | 13:20 WIB
header img
Bursa Efek.

SOLO,iNewsMuria.id-Jumlah investor pasar modal di wilayah Solo Raya pada posisi Januari 2024,

mengalami peningkatan secara ytd sebesar 5.345 SID (1,27 persen) dibanding Desember 2023, dari 422.824 SID menjadi 427.416 SID. 

Tren positif tersebut juga terlihat secara yoy, jumlah SID mengalami peningkatan dari 366.222 SID pada Januari 2023 meningkat menjadi sebesar 427.416 SID pada posisi Januari 2024. SID dimaksud meliputi SID Saham, SID Reksadana, SID SBN, dan SID E-BAE.

Namun berdasarkan data Periskop OJK posisi Januari 2024, terdapat penurunan nilai transaksi saham di wilayah Karesidenan Surakarta sebesar Rp395,09 miliar (-15,18 persen), dari Rp2,60 triliun pada Desember 2023 menjadi Rp2,21 triliun pada Januari 2024.

"Meski demikian, secara yoy nilai transaksi saham mengalami peningkatan sebesar Rp422,27 miliar (23,64 persen) dibanding Januari 2023 sebesar Rp1,79 triliun," kata Ketua OJK Solo Eko Yunianto dalam siaran pers, Jumat (15/3/2024).

Sementara itu, likuiditas perbankan di wilayah Solo Raya pada Januari 2024 masih terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) pada angka 112,79 persen dan.

Namun rasio Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah masih terbilang cukup tinggi, yaki 9,26 persen dengan nominal Rp 9,84 triliun.

Adapun sektor penyumbang NPL terbesar periode Januari 2024 adalah industri pengolahan dengan nominal Rp6,76 triliun dan Industri Perdagangan Besar dan Eceran Rp1,53 triliun.

Kendati NPL masih cukup tinggi, namun kinerja perbankan di Solo Raya, bank umum dan BPR, dinilai masih stabil dengan mencatatkan pertumbuhan positif.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo mencatat, aset perbankan naik 4,44 persen menjadi Rp116,54 triliun dari sebelumnya Rp111,59 triliun.

Kredit/Pembiayaan perbankan juga tumbuh 4,66 persen mengalami peningkatan Rp4,74 triliun.

"Untuk Dana Pihak Ketiga atau DPK mengalami peningkatan 5,01 persen menjadi Rp94,22 triliun," kata Eko Yunianto.(*) 

Editor : Langgeng Widodo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut