57 Orang Lolos ke Seleksi Nasional Pemagangan ke Jepang, Ini Harapan Sekda Grobogan

GROBOGAN,iNewsMuria.id – Lolos seleksi daerah setelah menjalani pelatihan di UPT BLK Disnakertrans Grobogan, sebanyak 57 pemuda bakal mengikuti seleksi nasional Program Pemagangan di Jepang.

Pelepasan dilakukan Sekda Grobogan Anang Armunanto didampingi Asisten Setda Grobogan Kurnia Saniadi dan Kepala Disnakertrans Grobogan Teguh Harjo Kusumo, di BLK Jumat (19/1/2024).

Baca Juga

Difasilitasi Pemkab Grobogan, Kemenaker dan IM Japan Sosialisasi Progam Pemagangan di Jepang

“Jadi pada awalnya ada 79 perserta yang mengikuti pelatihan sejak November 2023, kemudian seleksi daerah ternyata hanya 57 peserta yang lolos,” jelas Sekda Anang Armunanto.

Menurut Sekda Grobogan, ini adalah angkatan pertama gelombang 363 yang akan mengikuti seleksi nasional di Bekasi. Nanti yang lolos seleksi nasional baru diberangkat ke Jepang pada 14 April 2024.

Pelatihan dan seleksi daerah peserta pemagangan ke Jepang, menurut Anang, ini bagian dari eksistensi keberadaan BLK Grobogan. Karena tidak semua BLK bisa menyelenggarakan hal ini.

“Mudah-mudahan 57 peserta bisa lolos seleksi nasional dan berangkat semua magang di Jepang,” harap Sekda Anang Armunanto.

Tujuan dari kegiatan ini lanjutnya, yaitu ikut berpartisipasi dalam usaha mengurangi tingkat pengangguran di usia produktif pada skala nasional. 

Para peserta seleksi sambung Anang, harus melalui proses panjang seleksi administrasi termasuk tes kesamaptaan, dan kesehatan yang membutuhkan dan menguras waktu, tenaga, dan pikiran.

Penutupan pelatihan, tambah Anang, bukanlah akhir namun menjadi langkah baru untuk selangkah lebih dekat dengan tujuan utama sebagai peserta magang di Jepang.

"Saya ucapkan selamat dan sukses kepada seluruh peserta pelatihan yang dinyatakan lolos ke seleksi nasional. Jaga nama baik Kabupaten Grobogan,” pesan Sekda Anang Armunanto.

Sementara salah satu peserta yang lolos, Roi Andi Imanu (27) warga Kabupaten Brebes mengatakan, untuk seleksi nasional harus mempersiapkan tidak hanya pengetahuan tapi juga fisik.

Menurut Roi Andi, dengan adanya pelatihan maka peserta memiliki bekal tidak hanya bahasa namun juga belajar budaya Jepang seperti bagaimana bersikap, tata cara makan dan sebagainya.

“Nantinya akan magang di perusahaan die casting untuk spare part kendaraan dan listrik di Nagano, Jepang. Semoga lolos,” ujar Roi. (*)

Editor : Arif F