get app
inews
Aa Read Next : Terpilih Secara Aklamasi, Moh Sumarsono Kembali Pimpin PMI Grobogan Masa Bakti 2024-2029

Kasus PMK di Belor Ngaringan, PMI Grobogan Bantu Eco Enzyme ke Peternak Sapi

Selasa, 10 Januari 2023 | 06:37 WIB
header img
Petugas PMI Grobogan mencontohkan perawatan luka pada kuku ternak sapi yang terkena PMK di Desa Belor, Kecamatan Ngaringan. (Istimewa)

ROBOGAN,iNewsMuria.id-Adanya sapi yang mati diduga karena terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Dusun Singopranan, Desa Belor, Kecamatan Ngaringan mengundang perhatian Palang Merah Indonesia / PMI Grobogan langsung mendatangi lokasi.

Menurut Kasi Pelayanan Masyarakat PMI Grobogan Gesit Kristyawan, kedatangan PMI di Dusun Singopranan, Desa Belor untuk memberikan bantuan Eco Enzyme kepada warga pemilik ternak di desa tersebut. Selain itu petugas PMI juga menjelaskan manfaat dari Eco Enzyme untuk penanganan PMK.

"Sudah kita bantu 100 botol Eco Enzyme, di mana masing-masing berisi cairan 250 ml untuk 87 kepala keluarga di Desa Belor. Selain itu kami juga memberikan penjelasan mengenai penyemprotan Eco Enzym ke kandang ternak dan takaran pencampurannya," jelas Gesit, Senin (9/1/2023).

Agar para pemilik ternak di Dusun Singopuran, Desa Belor, Kecamatan Grobogan paham mengenai teknik penyemprotan, lanjutnya, petugas dari PMI Grobogan melakulan penyemprotan cairan Eco Enzyme ke salah satu kandang ternak. Termasuk juga cara merawat luka khususnya di bagian kuku menggunakan cairan tersebut.

"Kita sampel saja penyemprotannya agar para peternak paham. Hal ini mengingat jumlah ternak sapi yang mati diduga akibat PMK menurut warga bertambah menjadi 9 ekor," jelas Gesit.

Kematian sapi dengan gejala seperti terkena penyakit mulut dan kuku di RT 05, RW 02, Dusun Singopranan, Desa Belor  disampaikan Ketua RT 05, Sadiman. Bahkan dalam sepeka  ada tiga ekor sapi mati mendadak. Sapi-sapi tersebut milik, Maulud Adi Pranoto, 25 tahun, Khairun, 46 tahun, dan Sulasman, 48 tahun.

Selain kematian tiga ekor sapi secara mendadak diduga akibat PMK, ditandai dengan mulut yang berbusa, tidak mau makan, dan kuku yang lembek serta mengeluarkan bau yang tidak sedap, menurut Sadiman saat ini ada beberapa sapi milik warga yang sakit dengan kondisi tidak kuat berdiri seperti gejala ternak terkena PMK. 

Menanggapi hal ini Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan / Disnakkan Grobogan Riyanto mengatakan pihaknya segera melakukan pengecekan ke lokasi untuk memastikan penyebab kematian mendadak sejumlah ternak sapi di Dusun Singopranan, Desa Belor, Kecamatan Ngaringan, apakah karena PMK atau sebab lainnya.

"Kita sudah meminta petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Wirosari untuk cek ke lokasi. Jika ada yang sakit kita lakukan pengobatan terlebih dahulu sampai benar-benar sehat, setelah itu baru kita vaksinasi PMK," jelas Riyanto.

Sebelum adanya kematian ternak di Dusun Singopranan, Desa Belor, sebenarnya telah dilakukan  deklarasi  Zero Reported Cases PMK di Kabupaten Grobogan, yang dihadiri Bupati Grobogan Sri Sumarni di Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh.(*) 

Editor : Langgeng Widodo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut