MURIA.iNews.id-Semua dealer berbagai merek di Solo dan sekitar mendukung event Solo Great Sale / SGS 8 yang digelar Kadin Kota Surakarta, 25 September hingga 30 Oktober.
Selain untuk menndukung percepatan pertumbuhan ekonomi di Solo dan sekitar, SGS 8 juga bisa dijadikan promosi "gratis" bagi para dealer, sebab panitia SGS menyediakan hadiah utama berupa satu unit mobil dan satu unit rumah.
Sehingga, siapa pun yang membeli mobil, merek apa pun mobil itu, dan dimana pun dealernya, baik secara kredit maupun tunai, bisa mendapatkan hadiah mobil atau rumah.
Bahkan bagi para pembeli mobil, peluang untuk mendapatkan hadiah mobil atau rumah sangat besar dibanding yang lain. Sebab, pembeli akan mendapatkan kupon undian lebih banyak dari pembayaran mobil yang dibeli dengan harg ratusan juta rupiah.
Setiap pembayaran Rp 50.000 akan mendapatkan satu kupon undian. Jika mobil baru yang dibeli Rp 250.000.000 maka kupon undian yang didapat 5.000 kupon. Bahkan kalau transaksinya melalui QRIS, jumlah kupon dua kali lipat menjadi 10.000 kupon.
"Kalau mau beli mobil dan mendapat hadiah mobil, sekarang ini saatnya, mumpung ada SGS," kata kepala cabang Hyundai Solobaru, Ronny K Pribadi, usai menerima kunjungan panitia SGS di dealer tersebut.
Sebagai penyelenggara, Kadin Kota Surakarta dan panitia SGS perlu "yambangi" para dealer selain tenant tenant lainnya seperti mall, hotel, pasar tradisional, toko-toko, pusat kuliner dan lainnya.
Sebab, selama ini dealer memberi kontribusi cukup besar dalam transaksi di SGS. Apalagi transaksi di SGS 8 tahun ini cukup besar, yakni Rp 2 triliun. Beberapa dealer yang telah dikunjungi panitia SGS adalah Hyundai Nissan, Honda, Daihatsu, dan Toyota, yang semuannya berlokasi di kawasan Solobaru.
"Tujuan kami berkeliling, ngecek satu per satu ini untuk mengetahui sejauh mana kesiapan para tenant dalam SGS ini," kata Gareng S Haryanto, ketua Kadin Kota Surakarta sekaligus penanggung jawab SGS 8.
Gareng berharap, dengan dukungan penuh para tenant, target transaksi SGS selama sebulan hingga akhir Oktober 2022 senilai Rp 2 triliun, seperti yang dicanangkan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo bisa tercapai.(*)
Editor : Langgeng Widodo